JABAR EKSPRES – Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bandung Barat (KBB), Imam Tunggara menyebut adanya mahar politik yang di syaratkan bakal calon kepala daerah.
Menurutnya, selain harus siap secara intelektual, para balon bupati yang mendaftar di DPC Partai Demokrat KBB pun harus menyiapkan logistik untuk biaya saksi dan juga lembaga survei.
“Ini untuk melihat elektabilitas serta popularitas sebagai acuan sebelum rekomendasi diturunkan oleh DPP. Bakal calon bupati/wakik bupati dari Demokrat harus siap menang dan siap isi tas (logistik) juga, karena balon juga harus menjalani survei,” kata Ketua DPC Partai Demokrat KBB Imam Tunggara di Ngamprah, Kamis (25/4/2024).
Untuk biaya survei, dikatakan Imam bisa sebesar Rp100 juta sampai Rp200 juta. Karena itu, biaya tersebut akan dibebankan secara bersamaan kepada para bakal calon yang resmi telah menyerahkan berkas pendaftaran.
“Biaya survei memang lumayan mahal karena kami mengambil lembaga survei yang tergabung dalam asosiasi resmi. Ada lembaga survei yang menawarkan harga Rp50 juta, namun kami ingin yang kredibel,” katanya.
Ia menambahkan, survei yang dilaksanakan tersebut, untuk mengetahui keseriusan para balon untuk maju dari partainya. Selain itu Partai Demokrat KBB ingin mencari figur kuat yang bisa memenangkan pertarungan politik dan menempatkan figur nomor satu di eksekutif.
Sementra itu, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD KBB Pither Djuandis menambahkan perlunya balon bupati/wakil bupati memiliki dukungan finansial yang kuat karena Pilkada membutuhkan biaya. Salah satu yang krusial adalah biaya saksi untuk pengawalan suara di TPS supaya tidak hilang.
“Kekuatan finansial itu untuk mendukung biaya saksi, kalau di Pileg kemarin ada sebanyak 5.088 TPS tapi di Pilkada jumlah TPS-nya sekitar 3.800,” sebutnya.
Sejauh ini tercatat ada 10 balon yang mengambil berkas pendaftaran ke Partai Demokrat namun yang mengembalikan berkas hanya 6 balon. Mereka adalah Yanto ‘Steve Ewon’, Dansah Widansyah, Asep Ilyas, Aas Mohamad Asor, Gagan, dan terakhir Penjabat Bupati Bandung Barat Arsan Latif. (Wit)