JABAR EKSPRES – Sejumlah ruas di Kota Cimahi terlihat sepi pasca libur lebaran. Hal ini terjadi karena mayoritas masyarakat mudik ke luar kota.
Beberapa pedagang makanan mengeluhkan sepi pembeli selama Hari Raya Idul Fitri, yang mengakibatkan penurunan drastis omset mereka.
Ika Djulaeha (53), seorang penjual buah di Jalan Pacinan, menyatakan, saat ini jumlah pembeli yang datang sangat sedikit, mengakibatkan penurunan omsetnya.
“Biasanya disini kan ramai sekali, sekarang sepi sekali. Mungkin mereka pada mudik, jadi ke penjualan juga kurang laris,” ungkapnya saat ditemui Jabar Ekspress di Jalan Pacinan depan SMAN 1 Cimahi pada, Kamis 11 April 2024.
Penjualan Ika mengalami penurunan drastis pasca Lebaran. Ia biasanya meraup penghasilan Rp 1-2 juta per hari, namun kini ia hanya berharap agar dagangannya laris.
“Sehari mungkin kalau ditotal-total bisa sampai satu juta (omset), sekarang ya tepuk jidat saja,” ungkapnya sembari tertawa kecil.
Menurut Ika, masyarakat memiliki preferensi berbeda dalam membeli buah. Beberapa membeli buah secara satuan, sementara yang lain membeli dalam jumlah kilogram.
“Biasanya masyarakat macam-macam kalau mau beli, ada yang beli kiloan ada juga yang membeli satu paket parcel buah,” tuturnya.
Kendati demikian, Ika mengungkapkan kekhawatirannya atas lonjakan harga buah yang signifikan saat ini. Harganya jauh lebih tinggi dari biasanya ketika dia menjualnya.
“Kalau harga kan kadang-kadang naik turun, kadang saya jual Rp. 25 ribu per kilo sekarang jadi Rp. 30 ribu per kilo,” ungkap Ika.
“Seperti apel merah, biasanya Rp. 50 ribu per kilo sekarang sudah Rp. 60 ribu per kilo,” lanjutnya.
Ika menjelaskan, dia memberikan diskon terendah sebesar Rp. 5 ribu per kilogram kepada pelanggan yang membeli produknya.
“Paling rendah kalau ada yang menawar, paling saya kasih Rp. 55 ribu. Anggur lebih mahal, yang merah saja Rp. 90 per kilo dari Rp. 75, naiknya drastis,”
Selain menjual buah kiloan, Ikanjuga menjual paket parcel buah yabg sudah jadi dengan membuat secara dadakan ditempat.
“Saya juga suka jual yang sudah jadi seperti parcel begitu, karena biasa hari lebaran banyak yang beli parcel buah. Namun, sekarang jarang karena harga pada naik,” kata Ika.