JABAR EKSPRES – Institut Teknologi Bandung (ITB) memiliki kapasitas sebanyak 1.700 kursi untuk mahasiswa baru yang diterima melalui Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) 2024.
Kuota SNBT 2024 tersebut tersedia di tiga lokasi kampus ITB, yaitu Bandung, Jatinangor, dan Cirebon. Menurut Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB, Naomi Haswanto, rasio penerimaan di ITB rata-rata 1 banding 10 sampai 15.
Namun, dari laman resmi penerimaan mahasiswa baru ITB, tingkat keketatan dalam SNBT berkisar antara 5-10 persen, dengan beberapa jurusan memiliki tingkat persaingan yang lebih ketat.
Calon mahasiswa ITB melalui jalur SNBT 2024 harus memenuhi ketentuan proses seleksi dan belum pernah menjadi mahasiswa program sarjana ITB.
Persyaratan tambahan adalah tidak boleh buta warna total atau buta warna parsial untuk beberapa pilihan jurusan, seperti Sekolah Farmasi, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) – Program IPA, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM), Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD), dan Program Studi Kimia.
Baca juga: 4 Cara Bayar UTBK SNBT 2024 di ATM, Mudah Cukup Datang ke ATM Ini
Namun, untuk pilihan jurusan seperti SITH – Program Studi Teknik, Program Studi Teknik Kimia (FTI-SP), dan Program Studi Teknik Bioenergi dan Kemurgi (FTI-SP), pemohon yang buta warna total atau buta warna parsial diizinkan mendaftar.
Untuk biaya kuliah, mahasiswa yang diterima di ITB melalui jalur SNBT dikenakan biaya kuliah tunggal (UKT) per semester. Besaran UKT bervariasi antara Rp 500 ribu hingga 12,5 juta di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
UKT juga berlaku untuk mahasiswa di kampus Cirebon dan berkisar antara Rp 500 ribu hingga 14,5 juta di fakultas dan sekolah lainnya.
Mahasiswa yang berasal dari keluarga tidak mampu secara ekonomi dikenakan UKT, dimana jumlah mereka minimal 20 persen dari seluruh mahasiswa baru yang diterima.
Bagi mahasiswa yang kesulitan membayar UKT, ITB memungkinkan pembayaran secara mencicil. Skema cicilan dapat dilakukan dua atau tiga kali dalam satu semester.
Pada semester genap sebelumnya, terjadi kasus penunggakan UKT. Sebagai solusinya, ITB menawarkan opsi pinjaman secara online melalui platform pinjol.