Meriahnya Gema Ramadan 2024, Cerita Warga Nonis Ikut War Takjil hingga Umat Muslim yang Dikira Hindu

Wanita bertubuh ramping dengan rambut panjang yang diikat itu menyampaikan, setiap dirinya keluar rumah berburu takjil, selalu membeli dengan jumlah banyak karena untuk disantap bersama keluarga.

“Beli buat sendiri sama keluarga, karena kebetulan keluarga aku juga suka jajanan yang ada selama bulan Ramadhan aja,” ujarnya dengan senyuman lebar.

Kendati demikian, Graciela menilai, untuk pemikiran menghabisi jatah pembeli lain khususnya umat Muslim, karena ikut berburu dan membeli takjil, diakui dirinya bermain adil dan tidak mencuri start.

“Aku enggak yaa, karena selalu beli takjilnya tiap mendekati adzan maghrib. Jadi pas udah mulai sepi, baru aku borong, ibaratnya mah sisa-sisa dari yang war lebih dululah,” bebernya lalu kembali tertawa.

Graciela memaparkan, meski dirinya tak menjalai ibadah puasa di bulan Ramadhan karena beragama Kristen, tapi dia bersama keluarganya tetap menghargai umat Muslim yang bepuasa.

“Aku ngerasanya mereka lebih punya hak (dapatkan takjil lebih dulu) daripada aku yang enggak berpuasa,” paparnya yang kini hanya melemparkan senyuman.

Graciela menuturkan, setiap kali membeli takjil tak pernah kehabisan menu, selain karena beragamnya makanan yang dijual, pemilahan waktu menjadi pertimbangan ketika hendak berburu takjil.

“Aku beredar antara jam setengah 6 sampai jam 6 sore (17.30 – 18.00 WIB). Pokoknya lihat kondisi jalanan dan spot takjilnya, kalo udah mulai sepi, baru melancarkan aksi,” tuturnya dengan tawa riang.

Graciela mengungkapkam, pandangan pribadinya terkait Ramadhan tahun ini tergolong begitu meriah, bahkan kehangatan dalam konteks toleransi keberagaman agama sangat terasa.

“Ramadhan tahun ini dari segi kuliner menurut aku meriah banget sih dibanding tahun kemarin, apa lagi dengan adanya jokes Non Muslim ikutan war takjil dan yang muslim bakal bales di hari raya Nonis terdekat, itu yang menurut aku bikin tambah meriah,” ungkapnya yang tak kuasa menahan tawa.

Graciela menyampaikan, meski betebaran candaan di media sosial yang menyangkut-pautkan agama, terutama terkait war takjil di bulan Ramadhan tahun ini, diharapkan jangan ada yang tersinggung hingga menimbulkan kecemburuan atau perpecahan antar agama.

Writer: Yanuar Baswata

Tinggalkan Balasan