JABAR EKSPRES – Jennifer V. Fayard, seorang profesor Psikologi di Ouachita Baptist University, menyoroti ketidakakuratan link Tes Kepribadian Myers–Briggs Type Indicator (MBTI) dalam memetakan kepribadian seseorang. Dalam wawancaranya, Jennifer menyatakan bahwa tes MBTI, yang merupakan salah satu tes kepribadian paling populer, tidak sepenuhnya akurat dalam menggambarkan kepribadian seseorang.
Menurut Jennifer, tes yang lebih akurat untuk memahami kepribadian seseorang adalah Tes Kepribadian Big Five. Tes ini dikenal karena mengukur lima besar sifat kepribadian, yaitu Ekstraversi, Kesetujuan, Kehati-hatian, Neurotisisme, dan Keterbukaan Terhadap Pengalaman. Dibandingkan dengan MBTI, tes Big Five mampu mengukur aspek-aspek kecil dari kepribadian seseorang.
Penting untuk dicatat bahwa tes Big Five tidak hanya memberikan informasi tentang nilai keseluruhan dalam lima sifat besar, tetapi juga menguraikan nilai-nilai turunannya. Sebagai contoh, dalam sifat Ekstraversi, tes ini tidak hanya memberikan informasi tentang seberapa ekstrovert seseorang, tetapi juga mengukur keramahan, kebersamaan, ketegasan, tingkat aktivitas, pencarian kebahagiaan, dan kebahagiaan.
Sementara itu, sifat Kesetujuan mengukur kemampuan seseorang dalam hal kerja sama dan harmoni sosial, dengan turunan seperti kepercayaan, moralitas, altruisme, kooperatif, kesopanan, dan simpati. Begitu pula dengan sifat-sifat lainnya yang memiliki turunan khusus yang terukur dalam tes Big Five.
Salah satu alasan mengapa tes Big Five dianggap lebih akurat adalah karena kemampuannya untuk mengukur lebih banyak aspek dalam diri seseorang. Dengan adanya pengukuran yang lebih komprehensif, Big Five mampu memberikan gambaran yang lebih mendalam tentang kepribadian individu.
Selain itu, tes Big Five menunjukkan bahwa nilai tinggi dalam satu sifat besar tidak selalu berdampak pada nilai yang tinggi dalam turunannya. Sebagai contoh, seseorang dengan nilai tinggi dalam Ekstraversi tidak selalu memiliki nilai tinggi dalam keramahan. Hal ini menunjukkan kompleksitas dan keunikan dalam kepribadian manusia yang tidak dapat diprediksi hanya melalui nilai keseluruhan dalam satu sifat.
Penting untuk diingat bahwa nilai rendah dalam tes Big Five bukanlah sesuatu yang negatif. Sebaliknya, nilai-nilai tersebut hanya mencerminkan kecenderungan atau preferensi individu dalam berbagai aspek kepribadian. Tes ini bukan tentang menilai baik atau buruk, melainkan tentang pemahaman diri yang lebih mendalam.