JABAR EKSPRES – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jawa Barat (Jabar), sampai saat ini terus mengalami peningkatan yang cukup siginifikan. Bahkan berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar, kasus yang diakibatkan dari adanya gigitan Nyamuk Aedes Aegepty ini, hingga taggal 20 Maret 2024 kemarin telah menyentuh diangka 11.058 dengan jumlah total kematian sebanyak 96 orang.
Menanggapi adanya lonjakan kasus DBD tersebut, Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin meminta kepada seluruh layanan kesehatan seperti puskemas dan rumah sakit umum daerah (RSUD) di 27 Kabupaten/kota untuk segera bersiaga.
“Pertama tetap, harus melakukan 3 M itu oleh masyarakat , saya sudah memerintahkan kepada RSUD, rumah sakit, Puskesmas untuk segera menyediakan obat DBD terutama infus,” ucapnya saat ditemui di Sukamiskin, Kota Bandung, Jum’at (22/3).
Selain meminta seluruh layanan kesehatan bersiaga, Bey juga menghimbau kepada masyarkat untuk dapat segera membawa anaknya jika mengalami demam lebih dari satu hari. Sebab kata dia, anak-anak lebih rentan terkena DBD.
“Jadi masyarakat yang memiliki anak lalu demam lebih dari satu hari, sebaiknya langsung dibawa ke puskemas untuk dicek apakah terkena demam berdarah atau tidak,” ungkapnya
Sementara itu, berdasarkan data laporan DBD yang didapat, Dinkes Jabar mencatat dari total 11.058 kasus yang terjadi hingga tanggal 20 Maret 2024 kemarin, wilayah terbesar yakni berada di Kota Bandung. Bedasarkan data yang di lihat, Kota Bandung memiliki angka penyebaran sebanyak 1.741 kasus dengan jumlah kematian sekitar 8 orang.
Sementara untuk jumlah kematian terbesar, Dinkes Jabar mencatat telah terjadi di wilayah Kabupaten Bandung dengan angka sebanyak 14 orang daru jumlah kasus penyebaran sekitar 435.
“Jadi untuk kasus terbesar sejak awal tahun (2024) itu tetap masih diantara Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Kota Bogor, Kabupaten Subang,” tutur Kepala Dinkes Jabar, Vini Andiani Dewi Saat dikonformasi. (San).