JABAR EKSPRES – Masuk minggu kedua Bulan Suci Ramadhan, antusiasme pemudik pengguna transportasi bus masih sepi pembeli. Hal ini berbanding terbalik dengan tiket kereta api yang kini telah menyentuh kurang lebih 140.000 pembeli.
Pegawai Tiketing PO Gunung Harta, di Terminal Cicaheum Kota Bandung, Septian menuturkan, pembelian tiket secara online maupun offline menuju selatan Pulau Jawa hingga saat ini masih dalam kondisi normal.
“Pembelian tiket sampai sekarang masih kaya kondisi normal, belum ada peningkatan yang booking langsung ataupun lewat online,” kata Septian kepada Jabar Ekspres, Rabu (20/3)
Berkaca dari kondisi tahun lalu, pembludakan pembelian tiket pemudik biasa terjadi mulai dari H-7 menjelang Idul Fitri. Menurutnya, pengguna transportasi bus berasal dari pemudik yang tak mendapat tiket perjalanan menggunakan kereta api.
“Biasanya mah ramenya pas seminggu sebelum lebaran. Harga naik pun biasanya masih banyak pembeli, mungkin karena gak ada alternatif lain,” ujarnya
Di tempat yang sama, kondisi serupa dialami oleh PO bus lain yakni Eka. Salah satu pegawai, Safrijal menuturkan, kondisi ini normal terjadi dikarenakan Bulan Ramadhan yang masih masik di minggu kedua.
“Normalnya emang kaya gini, akhir-akhir baru rame pembeli. Mungkin karena masih jauh juga ke lebaran,” katanya
Menurutnya, peningkatan pembelian tiket bus biasanya terjadi saat pemerintah yakni Dinas Perhubungan telah mengeluarkan pernyaatan resmi terkait jumlah dan ciri angkutan lebaran pada moda transportasi bus.
Hal tersebut bertujuan agar bus yang diperuntukan sebagai sarana angkutan lebaran dinyatakan dalam kondisi aman.
“Biasanya mah sesudah pengecekan dan dinyatakan aman, baru banyak yang beli. Mungkin karena ada ketakutan juga kayanya ya kalau belum di cek,” ungkapnya
Namun, dirinya memastikan, pengecekan bus pihaknya kerap kali dilakukan. Hal ini guna menunjang keselamatan para penggunanya.
“Aman, pasti. Rutin pengecekan setiap selesai perjalanan. Kita sebagai penyedia jasa angkutan pastinya memprioritaskan keselamatan para penumpang,” pungkasnya (Dam)