JABAR EKSPRES – Kabar buruk tengah melanda wilayah Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat. Pasalnya, dalam satu hari yang sama, daerah tersebut sudah dua kali diguncang gempa bumi pada Jumat, 15 Maret 2024.
Menurut analisis dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kabupaten Pangandaran diguncang gempa bumi tektonik, dengan beragam kekuatan magnitudo yang berbeda.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu ketika dikonfirmasi membenarkan, adanya aktivitas gempa bumi yang perlu jadi kewaspadaan warga Kabupaten Pangandaran.
“Kejadian dan parameter gempa bumi tektonik, awal terdeteksi di Kabupaten Pangandaran itu pukul 8.29 WIB,” kata Rahayu kepada Jabar Ekspres melalui seluler, Jumat (15/3).
Dijelaskan, dari hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut berkekuatan 4,0 magnitudo.
Adapun episenter terletak pada koordinat 7.99 Lintang Selatan (LS) dan 108.10 Bujur Timur (BT), atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 54 kilometer Barat Daya Kabupaten Pangandaran.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal, akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia, yang menunjam ke bawah lempeng Eurasia,” jelasnya.
Rahayu atau akrab disapa Ayu menerangkan, terkait dampak dari terjangan gempa bumi, yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG, serta berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa bumi tak hanya dirasakan wilayah Kabupaten Pangandaran.
“Tapi juga di wilayah Garut, Cijulang, Pamengpeuk dan Karangnunggal dengan Skala Intensitas III MMI. Jadi getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk besar melintas,” terangnya.
Ayu melanjutkan, untuk di wilayah Pengalengan gempa bumi terdeteksi dengan Skala Intensitas II MMI, teparnya getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung turut bergoyang.
“Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut,” bebernya.
Ayu mengungkapkan, gempa bumi susulan terdeteksi melalui monitoring BMKG, guncangan kembali berlanjut pada pukul 10.37 WIB.
“Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi susulan ini berkekuatan 4,2 magnitudo,” ungkapnya.
Dipaparkan Ayu, untuk episenternya terletak pada koordinat 8.21 LS dan 108.22 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 64 kilometer Barat Daya Kabupaten Pangandaran.