JABAR EKSPRES – Puasa setengah hari biasanya jadi hal lumrah dikalangan kebanyakan masyarakat. Namun, tahukan kalian ada dampak tersembunyi yang berpengaruh pada anak. Begini kata pakar kesehatan.
Tidak terasa bulan Ramadan telah tiba. Masyarakat dari seluruh dunia, termasuk Indonesia, sudah siap untuk menyambut bulan penuh rahmat dan pengampunan tersebut. Ketika bulan Ramadan tiba, masyarakat Muslim Indonesia menyambutnya dengan sukacita.
Sebagai rukun Islam yang ketiga, puasa wajib dilakukan oleh seluruh umat Islam yang telah baligh atau sudah cukup umur, sehat, yang tidak sedang bermusafir, dan juga memiliki kemampuan dan kesanggupan untuk melakukannya. Namun, muncul pertanyaan mengenai puasa bagi anak-anak yang belum baligh.
Sebagai manusia Muslim yang belum baligh, anak-anak tentu saja tidak wajib untuk menjalankan ibadah puasa. Meskipun begitu, bukan berarti mereka tidak boleh mencoba melaksanakan ibadah tersebut. Sebagai orang tua, kita diwajibkan untuk mengenalkan anak-anak kita pada ibadah wajib satu ini.
Untuk mengenalkan anak pada ibadah puasa, ada banyak cara yang bisa dilakukan. Salah satunya adalah dengan mengajak mereka bangun saat sahur, memberikan makanan saat berbuka puasa, dan membawa mereka bersama kita ke masjid untuk melaksanakan ibadah wajib atau sunah pada bulan Ramadan.
Sebagai orang tua, kita juga bisa mengajarkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam ibadah puasa. Hal ini akan memungkinkan anak-anak memahami bahwa puasa bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus. Namun, perlu diingat bahwa cara pengenalan tersebut tidak boleh dilakukan dengan paksaan, karena hal ini akan berdampak buruk bagi perkembangan hidup anak.
Dilansir dari Ustad Khalid Basalamah di saluran YouTube-nya, ia menekankan bahwa tidak ada ukuran tertentu untuk memulai anak-anak dalam berpuasa. Ia menambahkan bahwa membangunkan anak-anak agar bisa ikut sahur bersama adalah hal penting, namun harus dilakukan dengan hati-hati tanpa memaksakan.
Menurut Ustad Khalid Basalamah, sebagai orang tua, kita harus mengajari anak-anak tentang puasa sejak dini, agar mereka lebih memahami nilai dan manfaat dari ibadah ini. Ia juga memberi peringatan agar hindari istilah “puasa setengah hari,” karena tidak ada tata cara dalam syariat Islam untuk melakukan hal tersebut.