Selain itu, dampak pengawasan tubuh terhadap perilaku selfie ternyata jauh lebih kuat pada remaja dengan harga diri yang lebih rendah. Hal ini menunjukkan bahwa bagi individu dengan pandangan diri yang kurang positif, siklus perbandingan, pengawasan, dan posting tersebut terutama terasa.
Penting untuk mengakui keterbatasan studi ini, seperti desainnya yang bersifat lintas-seksional, yang hanya menunjukkan hubungan antara variabel-variabel pada satu titik waktu tertentu bukan sebab-akibat.
Selain itu, karena penelitian ini hanya melibatkan remaja perempuan dari Tiongkok.
Meskipun adanya keterbatasan ini, penelitian memberikan wawasan berharga tentang dinamika kompleks perbandingan sosial, pengawasan tubuh, dan perilaku selfie di era digital, menegaskan pentingnya pemahaman yang lebih mendalam tentang dampak media sosial pada kesejahteraan remaja.
Baca juga: Pilihan Karier Berbasis Gender: Peran Evolusi dan Preferensi Pekerjaan dalam Pembagian Kerja