JABAR EKSPRES – Salah satu pelaku usaha menjerit ditengah kenaikan komoditi beras yang tak kunjung henti. Pedagang Nasi Padang, Hendry menuturkan, beras premium 25 kilogram tembus di angka Rp412 ribu.
“Harga biasa di Rp 370 sampai Rp 380 ribu. Sekarang per karung (25kg) lebih dari Rp 400 ribuan,” ujar Hendry kepada Jabar Ekspres, Selasa (27/2)
Alasan dirinya memilih beras premium dikarenakan usahanya yang diharuskan memakai beras berkuliatas bagus. Hal tersebut merupakan identitas makanan yang berasal dari tanah Minang.
“Kalau usaha ini (Nasi Padang) kan harus pakai beras yang bagus. Jadi mau ga mau kita harus pakai beras premium,” katanya
Namun dirinya mengaku sulit apabila kenaikan ini bertahan lama ataupun terus mengalami kenaikan. Pasalnya, pemasukan tak sebanding dengan pengeluaran pembelian bahan pokok.
“Beras aja udah Rp 400 ribuan. Belum lagi yang lainnya kaya bahan-bahan sama lauk pauk. Modal jadi lebih besar,” ungkapnya
Menyiasati defisit pemasukan yang dihasilkan oleh naiknya harga beras. Dirinya menaikkan harga dari setiap menu dagangannya guna bertahannya usaha tersebut.
“Saya mulai naik-naikin harga sekarang. Kaya nasi ayam biasa Rp14.000 jadi Rp15.000. Kalau tunjang, kepala kakap, dan tambosu itu naiknya Rp 2.000,” paparnya
Dirinya berharap, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bisa menurunkan harga beras sedikit demi sedikit. Terlebih, komoditi ini merupakan kebutuhan seluruh masyarakat.
“Sebagai masyarakat biasa, semoga yang di sana (Pemerintah) bisa mendengar keluhan ini. Soalnya sekarang karena beras naik, banyak masyarakat yang memilih beli jadi. Kita yang usaha keteteran,” pungkasnya (Dam)