JABAR EKSPRES – Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung bakal kembali menambah kolam retensi guna menanggulangi banjir di Wilayah Gedebage. Hal tersebut guna mewadahi genangan, yang tersebar di beberapa titik di kawasan tersebut.
Alih-alih mendukung, Wakil Ketua 1 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung, Kurnia Solihat justru mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung fokus menjalin kerjasama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) sekitar.
Hal ini sehubungan dengan Bandung yang merupakan wilayah cekungan, dan banjir yang banyak diakibatkan oleh proses pengiriman air dari daerah yang mengelilingi Kota Kembang. Kawasan tersebut meliputi Kabupaten Bandung, hingga KBB.
“Karena pada dasarnya Kota Bandung itu adalah daerah cekungan. Kita harus bicara juga dengan daerah yang ada di sekitarnya. Apalagi biasanya banjir itu kiriman dari hulu,” kata Kurnia, Selasa (27/2)
Menurutnya, kerjasama ini diharapkan mampu meminimalisir masifnya proses pembangunan di wilayah Kawasan Bandung Utara (KBU). Sebab, KBU merupakan kawasan penting guna memperkecil terjadi bencana di beberapa daerah, termasuk Kota Bandung.
Selain itu, proses pembebasan guna terciptanya lahan terbangun bisa di monitoring. Hal ini berdampak pada segala aspek perizinan yang menjadi super ketat.
“Dari hulu di sana sekarang pembangunan-pembangunan tidak terkontrol, pohon-pohon yang asalnya sebagai penyangga air, sekarang banyak yang hilang, sehingga pada saat air turun, terjadilah banjir seperti ini,” ungkapnya
Longgarnya proses perizinan berimbas pada potensi bencana yang semakin besar di Kota Bandung. Terlebih pembangunan masif di wilayah utara, kini menjalar hingga timur Kota Kembang.
Hal ini dampak dari Pusat Pelayan Kota (PPK) baru yang diproyeksikan oleh Pemkot Bandung ke wilayah Timur yakni Gedebage. Sehingga proses urbanisasi tak bisa dilerai.
Dilansir dari Badan Pusat Statistik, populasi penduduk Kota Bandung di wilayah timur terus mengalami kenaikan sejak tahun 2020. Kecamatan Ujungberung dan Gedebage jadi daerah yang tiap tahunnya meningkat sebanyak 1.000 hingga 1.500 penduduk.
Hingga kini, total penduduk di kedua wilayah tersebut apabila digabungkan lebih dari 135.000 jiwa. Belum lagi Kecamatan yang terletak di Kawasan Bandung Timur.