Kerap Membludak, Pengamat Sebut Operasi Pasar Kurang Efektif

JABAR EKSPRES  – Digelar sejak 19 Februari lalu, operasi pasar beras medium menghasilkan animo masyarakat yang tinggi. Hal ini imbas dari komoditas tersebut yang tengah mengalami kenaikan sejak beberapa minggu kebelakang.

Namun, menurut Pengamat Kebijakan Publik, Achmad Muhtar menuturkan, operasi pasar yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung kurang efektif. Hal ini sehubungan dengan pembludakan yang kerap terjadi diberbagai wilayah.

Dirinya menyebut, perlu terjalin komunikasi antara Pemkot Bandung dengan setiap kewilayahan guna mencatat masyarakat yang berhak mendapatkan beras tersebut.

“Sistem penyalurannya harus jelas saya pikir. Pemerintah bisa sehari sebelumnya berkomunikasi dengan RT/RW untuk mencatat siapa yang bakal membeli dan siapa yang didahulukan, ini upaya pemerataan juga,” ujarnya kepada Jabar Ekspres, Selasa (27/2)

Menurutnya, jangan hanya KTP yang menjadi prosedur dasar berhaknya masyarakat membeli beras digelaran pasar murah. Strata ekonomi pun harus dijadikan fokus perhatian.

“Jadi sebenarnya ini untuk masyarakat yang mana. Jangan sampai orang yang berkecukupan atau kaya ikut mengantri. Ini kan jadinya gak tepat sasaran,” katanya

Dilansir dari laman Kementerian Sosial (Kemensos). Masyarakat yang masuk ke dalam kategori miskin salah satunya yakni tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan/atau mempunyai sumber pencaharian tetapi tidak mempunyai kemampuan memenuhi kebutuhan dasar.

Selain itu, juga mempunyai pengeluaran sebagian besar digunakan untuk memenuhi konsumsi makanan pokok dengan sangat sederhana.

Disisi lain, dilansir dari laman Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung, penduduk miskin Kota Kembang pada tahun 2023 mencapai 102,80 ribu penduduk atau 3,96 persen.

Maka dari itu, menurut Achmad, apakah kuota beras yang diberikan kepada setiap kewilayahan sebanyak 10 hingga 20 ton beras sanggup untuk mengorganisir masyarakat tersebut atau tidak. Fakta dilapangan, pembeli mayoritas berada di middle ekonomi sedang bahkan kecukupan.

“Jadi mungkin perlu evaluasi disetiap penyelenggaran pasar murah di Kota Bandung. Ini agar antrian bisa terkendali dan tak membludak. Lagi, agar tepat sasaran,” ungkapnya

Ahmad berharap, sinergitas Pemkot Bandung dengan kewilayah bisa mewadahi animo masyarakat yang tinggi dalam gelaran operasi pasar beras medium. (Dam)

Writer: Sadam Husein

Tinggalkan Balasan