JABAR EKSPRES – Pengamat Kebijakan Publik, Yusfitriadi menilai Pj Bupati Bogor Asmawa Tosepu tidak memiliki rasa kemausiaan terhadap delapan pelaksana pemilu yang meninggal dunia.
“Sudah 8 orang penyelenggara pemilu di Kabupaten Bogor yang gugur dalam tugas menyelenggarakan hajat akbar negara lima tahunan. Kita merasa duka yang mendalam atas kejadian ini,” kata Yusfitriadi, Kamis (22/2).
Namun, rasa empati itu tidak hadir dalam sosok Asmawa Tosepu. Yusfitriadi menilai Pj Bupati Bogor itu tidak menjadikan kasus meninggalnya penyelenggara pemilu sebagai musibah.
“Namun sangat disayangkan sikap Pj Bupati Bogor yang seakan tidak menjadikan kondisi ini sebagai musibah yang membutuhkan kehadiran pemerintah daerah. Ketika KPU dan Bawaslu Jawa Barat, bahkan Jaro Ade sebagai tokoh masyarakat pun terpanggil untuk datang menyatakan rasa dukanya kepada empat keluarga yang terkena musibah,” paparnya.
BACA JUGA: Memperkenalkan Infinix Hot 40 Pro, HP Gaming Terjangkau dengan Performa Tinggi!
“Ini Pj Bupati Bogor saya belum mendapatkan informasi apapun bentuk kepeduliannya. jangankan datang kepada keluarga korban, sekedar ucapan belasungkawa di publik pun saya belum melihatnya,” lanjutnya.
Yusfitriadi menyebut, Asmawa Tosepu malah sibuk dengan agenda yang sekedar membangun hubungan pekerjaan untuk menuliskannya bekerja di Kabupaten Bogor.
“Ini malah lebih asik mendatangi agenda-agenda yang bernuansa membangun relationship dengan pihak-pihak yang perlu didatangi. Tentu saja sikap Pj. Bupati Bogor memberikan gambaran ketidakpedulian dan ketidak pastiannya terhadap kemanusiaan di tengah-tengah masyarakat,” jelas dia.
Ia menegaskan, Pj Bupati dinilai hanya sekedar menjalankan tugas pemerintahan tanpa peduli ada kemausiaan dalam menjalankan tugas.
BACA JUGA: Apa Bedanya Angin Puting Beliung dan Tornado? Ini Penjelasan BMKG
“Ini diindikasikan karena sedang menjalankan tugas negara yang sangat besar. Dengan melihat kondisi ini, semakin mempertegas orientasi dan kinerja Pj. Bupati Bogor yang hanya sekedar menjabat bupati saja. Tidak mempunyai orientasi memanfaatkan waktu singkat untuk mengadakan perbaikan-perbaikan di Kabupaten Bogor. Jangankan mengerjakan hal-hal bersifat substantif untuk kebaikan kabupaten bogor. Empati kemanusiaan saja tidak dimilikinya,” pungkasnya (SFR)