JABAR EKSPRES – Saat ini, aplikasi Sky merajalela di tengah masyarakat, terutama setelah maraknya kasus penipuan seperti PCCP, Bit, dan sejenisnya.
Namun, sebenarnya, apakah aplikasi Sky ini benar-benar membayar penggunanya?
Aplikasi Sky merupakan salah satu dari banyak aplikasi yang menggunakan model bisnis yang kontroversial.
Dari awal, sudah terlihat tanda-tanda bahwa hal ini adalah skema scam yang tersamarkan dengan mengadopsi nama perusahaan ternama.
Baca juga : Cara Kerja Skema Penipuan Aplikasi TRA Football, Cek Faktanya
Penggunaannya yang mengundang penasaran, namun sebetulnya hanya merupakan strategi pemasaran untuk menarik minat, terutama dari kalangan awam.
Pengguna aplikasi ini diiming-imingi dengan bayaran untuk menonton trailer film selama beberapa detik. Namun, pada hakikatnya, ini hanyalah model skema ponzi yang menggunakan uang pengguna baru untuk membayar pengguna lama.
Para pemain ponzi dan pemimpinnya yang mendapat keuntungan, sedangkan yang merugi adalah para korban. Bahkan, mereka yang hanya sebagai “magang” di dalam skema ini pun tidak luput dari masalah teknis, seperti lupa password, yang bisa berujung pada kesulitan akses akun.
Pola ini juga sudah bukan hal baru. Sebelumnya, telah ada berbagai aplikasi serupa dengan modus yang sama, seperti Dream World, yang juga mencatut nama-nama perusahaan terkenal dalam industri film.
Dalam skema ini, terdapat berbagai level dan penghasilan bulanan tetap yang menjadi daya tarik bagi para perekrut yang ingin menjaring semakin banyak korban.
Bagi yang pernah menjadi korban penipuan dalam skema serupa sebelumnya, seperti PCCP atau Bit, seharusnya sudah bisa memahami pola yang sama.
Namun kenapa aplikasi Sky ini masih beroprasi hingga saat ini? sayangnya, banyak yang terjebak lagi dan lagi dalam lingkaran penipuan yang sama dengan alasan untuk mengembalikan kerugian.
Sehingga membuat aplikasi ini masih bertahan dan untuk menutupi kebohonganya, aplikasi ini berganti-ganti nama atau judul aplikasi tidak mengubah prinsip dasar dari skema penipuan ini.
Mereka tetap beroperasi dengan modus yang sama merekrut sebanyak mungkin anggota baru untuk menghasilkan uang bagi para pelaku penipuan.