JABAR EKSPRES – Menghadapi bulan Ramadhan yang akan tiba sebentar lagi, Kota Bandung, Jawa Barat, menghadapi lonjakan harga pada sejumlah bahan pokok.
Tindakan penyelenggaraan pasar murah diharapkan dapat membantu warga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dan mengembalikan stabilitas harga.
Baca juga : Daftar Harga BBM Per Hari Ini, Pertalite Subsidi Dihapus? Pertamax Green 92 Menggantinya
Inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) di beberapa pasar di Bandung mengungkap lonjakan harga bahan pokok menjelang Ramadhan.
Ketua KPPU M Fanshurullah Asa mengungkapkan bahwa tujuh jenis komoditas mengalami kenaikan harga yang signifikan.
Cabai merah keriting menjadi salah satu komoditas yang mengalami kenaikan harga paling mencolok, mencapai Rp 150.000 per kilogram (kg) di Pasar Cihapit, Bandung.
Hal ini menunjukkan selisih yang besar dari harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp 55.000 per kg.
Peningkatan harga juga terjadi pada cabai rawit merah, yang kini mencapai Rp 130.000 per kg, dua kali lipat lebih tinggi dari HET yang sebesar Rp 57.000 per kg.
Salah satu pedagang mengeluhkan dampak lonjakan harga ini, yang membuatnya terpaksa mengurangi suplai dagangannya.
Langkah Pemerintah Menangani Lonjakan Harga Bahan Pokok
Pemerintah Kota Bandung mengambil tindakan dengan mengadakan pasar murah untuk merespons lonjakan harga ini.
Meiwan Kartiwa, Kepala Bidang Distribusi Perdagangan dan Pengawasan Kemetrologian Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung, mengonfirmasi bahwa harga beras premium di pasar tradisional telah melebihi HET.
Baca juga : Minta Tindak Tegas Pelaku Kecurangan Saat Pemilu 2024, Kapolda Jabar: Jangan Ragu!
Dalam upaya untuk membantu masyarakat menghadapi lonjakan harga, Pemkot Bandung akan menyelenggarakan operasi pasar beras dan pasar murah di 30 kecamatan.
Langkah ini diharapkan dapat memberikan bantuan kepada masyarakat dalam menghadapi bulan Ramadhan yang suci.