Ratusan Pemantau Independen Ikut Pelototi TPS di Jabar, Cegah Suara Hilang

JABAR EKSPRES – Pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024 tinggal menghitung hari. Proses demokrasi lima tahunan itu tidak hanya diawasi dari Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu). Tetapi, para anggota lembaga pemantau pemilu independen juga bakal ikut mengawasi.

Jumat (9/02), sejumlah lembaga pemantau pemilu di Jabar juga telah menyatukan langkah bersama Bawaslu Jabar. Ratusan anggota pemantau juga akan disebar ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Jabar.

Update pada 29 Januari 2024, sedikitnya ada 112 lembaga pemantau yang terakreditasi Bawaslu. Rinciannya, 54 pemantau terakreditasi Bawaslu RI, 25 pemantau terakreditasi Bawaslu Provinsi, dan 33 pemantau terakreditasi Bawaslu Kota Kabupaten.

Di antaranya, Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia, Lembaga Pemantau Pemilu (LPP) Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Komite Pencegahan Korupsi (KPK) Jabar.

BACA JUGA: Proyek Eco Wisata Cimenteng Cimahi Terkendala Anggaran

Ketua LPP KAMMI Jabar Yusron Hidayat mengungkapkan, sedikitnya ada 200 anggota di Jabar yang nantinya akan beredar ke TPS-TPS. “Utamanya mereka memantau TPS masing – masing,” jelasnya.

Yusron melanjutkan, ada beberapa aspek rawan yang bakal jadi fokus perhatian. Misalnya mulai dari proses perhitungan, hingga pemindahan suara dari TPS ke kelurahan. Beberapa daerah di kota kabupaten juga bakal jadi atensi serius karena memang memiliki kerawanan sendiri. Misalnya daerah Ciwidey, hingga wilayah di Kuningan.

Ketua Dewan Kerja Daerah (DKD) Jabar, Kiki menambahkan, pihaknya dari jaringan pemuda pramuka yang tergabung dalam Saka Adhyasta juga akan terjun memantau dan melancarkan jalanya pemilu 2024. “Melalui keanggotaan di Kota Kabupaten akan disebar ke TPS. Pakaian pramuka. Mereka memantau tapi juga ikut membantu masyarakat. Misal ada pemilih lansia yang butuh dibantu jalan,” tuturnya.

BACA JUGA: 118.312 TPS di Jabar akan Dijaga Ketat Personel Kepolisian saat Hari Pencoblosan nanti

Mulyana dari KPK Jabar menambahkan, sedikitnya ada sekitar 150 anggota yang tergabung dalam lembaganya. Nantinya akan ada beberapa aspek yang menjadi konsen. Misalnya jangan sampai ada suara yang hilang saat perhitungan. “Termasuk kalau masih ada surat suara rusak, itu sebisa mungkin diganti,” cetusnya.(son)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan