JABAR EKSPRES – Program Gerakan Pangan Murah (GPM) On The Road resmi diluncurkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, di Plaza Balaikota, pada Selasa (6/2). Rencananya, upaya tersebut untuk menstabilkan harga pangan yang kian naik.
Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono mengungkapkan bahwa ada sembilan bahan pokok yang diberi subsidi. Kesembilan komiditi ini ditawarkan kepada masyarakat dengan harga lebih terjangkau.
“Ada 9 jenis komoditas kami rilis semua. Ini adalah salah satu upaya kita memastikan 9 bahan pokok dalam kondisi stabil. Selain GPM kita lakukan juga on the road ini yang pertama kali,” ungkap Bambang kepada wartawan di Balaikota.
Diantaranya menyediakan komoditas pangan mulai dari beras, gula, minyak, bawang, cabai dan lainnya. Diketahui harga yang ditawarkan pun beragam serta lebih terjangkau. Seperti sebagai berikut:
1. Beras SPHP : Rp53.000
2. Ayam Utuh : Rp29.000
3. Minyak Goreng 1 Liter : Rp14.000
4. Telur Ayam Ras 1 kg : Rp25.000
5. Bawang Putih : Rp34.000
6. Bawang Merah : Rp20.000
7. Cabe Rawit : Rp40.000
8. Gula Pasir : Rp15.500
9. Cabe Keriting : Rp60.000
10. Sayuran : Rp5.000
“Secara akumulatif setahun ada 32 titik. Tentunya kami lakukan evaluasi secara periode selama mingguan. Harga bahan pokok di 8 pasar kita jadikan sampling,” tambahnya.
Adapun dalam pelaksanaannya, pemkot menggandeng berbagai instansi. Mulai dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Bulog, Bank Indonesia, Kodim 0618/Kota Bandung dan Yon Zipur.
“Secara ‘on the road’ untuk menjangkau daerah-daerah yang sulit jauh dari pasar tradisional maupun pasar-pasar yang ada di kota Bandung,” ucap Bambang.
“Kawasan rawan pangan ada beberapa antara lain di daerah Bandung kulon dan Babakan Ciparay tapi kita optimis sejumlah daerah potensi rawan pangan ini dapat kita kendalikan dan selesaikan,” pungkasnya.