JABAR EKSPRES – Tahun Baru Imlek selalu dirayakan dengan berbagai hidangan lezat, dan salah satunya adalah Pen Cai. Hidangan khas China ini tidak hanya lezat, tetapi juga sarat makna keberuntungan dan persatuan. Dalam artikel ini, kita akan membahas asal-usul Pen Cai, makna simbolik di balik bahan-bahan yang digunakan, dan tentu saja, resep praktis untuk menciptakan hidangan ini di rumah.
Asal-usul Pen Cai
Pen Cai, atau poon choi dalam bahasa China, memiliki sejarah yang panjang dan bermakna. Dilansir dari What to Cook Today, hidangan ini berasal dari akhir Dinasti Song di China. Meskipun namanya secara harfiah berarti “wadah berisi sayuran,” Pen Cai justru merupakan hidangan mewah yang terdiri dari bahan-bahan premium, seperti daging, makanan laut, dan sayuran.
Tradisi ini diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya, menciptakan keberlanjutan dalam penghormatan terhadap cita rasa dan kekayaan budaya kuliner China. Pen Cai menjadi simbol persatuan, kesetaraan, keharmonisan, dan kemakmuran, karena disantap bersama oleh semua lapisan masyarakat tanpa memandang status sosial.
Makna Simbolik Bahan-bahan Pen Cai
Bahan-bahan yang digunakan dalam Pen Cai tidak hanya dipilih karena kelezatannya, tetapi juga karena makna simbolik yang terkandung di dalamnya. Terdapat empat bahan makanan utama yang umumnya ada pada Pen Cai, yaitu makanan laut, daging, protein tanpa daging, dan sayuran. Namun, tradisi ini memberikan kebebasan untuk menggunakan bahan apa pun sesuai selera dan ketersediaan.
Ketika kita melihat bahan-bahan seperti abalone, udang, tahu sutra, dan jamur shitake, masing-masing memiliki makna keberuntungan dan kekayaan dalam budaya China. Penggunaan berbagai bahan ini di Pen Cai diyakini membawa keberuntungan bagi mereka yang menikmatinya, menjadi harapan untuk tahun yang penuh berkah.
Resep Praktis Pen Cai
Bagi yang ingin mencoba menciptakan keberuntungan sendiri di rumah dengan menyajikan Pen Cai, berikut adalah resep praktis yang bisa diikuti:
Bahan Daging:
– 150 gram daging ayam
– 1 sendok makan kecap asin
– 1/2 sendok teh tepung maizena
– 1/2 sendok teh minyak wijen
– 1/2 sendok teh garam