JABAR EKSPRES – Gabungan relawan dari pasangan calon presiden dan wakil presiden (Capres-Cawapres) nomor urut 01, 02, dan 03 mengajukan seruan untuk berkomitmen memboikot produk-produk terafiliasi Israel dalam konteks respons terhadap aksi genosida terhadap rakyat Palestina.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ketua Gerbang Pronas, Fuad Adnan, dalam acara dialog bertajuk “Komitmen Capres-Cawapres Terhadap Aksi Boikot Produk Terafiliasi Israel,” yang berlangsung di Kafe Tendean, Jakarta, pada Jumat, 2 Februari 2024.
Fuad menekankan bahwa gerakan memboikot produk terafiliasi Israel merupakan wujud solidaritas dan kemanusiaan terhadap Palestina.
“Kami mendesak Capres-Cawapres untuk terus menjaga komitmen memboikot produk terafiliasi Israel,” ujar Fuad.
BACA JUGA: Para Pakar Selenggarakan Diskusi Publik Menjelang Debat Capres Terakhir Tentang Keadilan Agraria
Ia juga menegaskan bahwa boikot ini dapat menjadi momentum penting untuk menggalakkan penggunaan produk-produk nasional sebagai alternatif pengganti produk Israel.
“Sikap dan Tindakan ini mewakili kepentingan umat Muslim Indonesia untuk menekan Israel dan membela kepentingan Palestina. Bagi umat Islam, tindakan ini juga bagian dari keimanan,” sambungnya.
Menurut Fuad, produk-produk lokal sebagian besar dapat menjadi substitusi yang layak untuk produk terafiliasi Israel.
Hal ini, tambahnya, tidak hanya berkontribusi pada solidaritas, tetapi juga dapat membantu membangun peluang agar ekonomi Indonesia dapat mandiri.
BACA JUGA: Keberpihakan Presiden Dipertanyakan, Begini Kata Para Kontestan dan Para Pakar
“Boikot ini bisa menjadi momentum untuk mendorong penggunaan produk lokal secara besar-besaran. Situasi ini tentu baik bagi perekonomian nasional agar lebih mandiri dan tidak bergantung kepada produk asing,” imbuhnya.
Dalam skala global, gerakan boikot ini terbukti memberikan dampak signifikan terhadap bisnis produk-produk terafiliasi Israel, termasuk merek-merek ternama seperti Starbuck, McDonald, Pizza Hut, Coca-cola, Danone, Nestle, dan banyak lagi perusahaan multinasional lainnya.
Yayasan Kemanusiaan untuk Masyarakat Islam (YKMI) menyatakan bahwa sikap dan dukungan Capres-Cawapres terhadap aksi boikot ini akan menjadi faktor penentu bagi nasib kehidupan masyarakat Palestina.
YKMI menekankan bahwa tekanan terhadap Israel akan lebih efektif jika didukung oleh para pemimpin Indonesia.
BACA JUGA: KPU Sebut Pengamat Asing Bakal Pantau Pemilu dan Pilpres 2024