“Marco dan Fabio adalah pasangan baru, tapi mereka adalah dua pembalap yang sangat cepat dan dua orang yang baik. Ini merupakan musim dingin yang sangat panjang dan saya tidak sabar untuk melihat mereka berada di trek di Malaysia dan kemudian di Qatar untuk awal musim,“ lanjutnya.
Sementara itu, Bezzecchi mengaku sangat bersemangat menatap musim ketiganya di MotoGP. Setelah finis di peringkat tiga musim lalu dengan 329 poin, rider Italia itu ingin tampil lebih baik pada pada musim 2024.
“Ini akan menjadi musim ketiga saya di MotoGP dan saya senang bisa kembali ke trek bersama kru yang sama di Pertamina Enduro VR46 Racing Team dan mengendarai Ducati. Saya ingin melakukan hal serupa dengan apa yang kami lakukan pada tahun 2023: menjadi kompetitif, konsisten, naik podium, dan menjalani balapan yang bagus,” katanya.
“Saya juga sangat menyukai livery baru, benar-benar berbeda, sesuatu yang belum pernah terlihat di MotoGP,” lanjutnya.
Rasa antusiasme yang sama juga dikatakan Di Giannantonio. Pembalap yang juga berasal dari Italia itu sangat tidak sabar menunggu balapan pertamanya pada musim 2024 bersama pabrikan anyar.
“Saya sangat bersemangat, saya tidak sabar menunggu. Bagi saya ini adalah tahun pertama di tim Balap Pertamina Enduro VR46: kami bertemu di tes Valencia di akhir tahun, ketika kami mencoba paket Ducati yang akan kami gunakan musim ini dan perasaannya langsung positif,” ucap rider yang finis pada posisi 12 musim lalu itu.
“Liverynya gila, Anda bisa melihatnya di dalam dan di luar trek. Mengenakan warna kuning ini adalah suatu kehormatan besar bagi saya. Ini akan menjadi awal yang menarik, ada banyak perubahan dalam hal lineup, pembalap dan motor,” imbuhnya.