JABAREKSPRES – Representasi perempuan dalam bidang politik tidak bisa dipisahkan. Sebab, meningkatkan pemahaman tentang advokasi kebijakan tak memandang gender.
Hal tersebut diungkap oleh Ketua BPKK DPW PKS Jawa Barat, Siti Muntamah pada acara Desak PKS di 150 Cofee Antapani, Minggu (14/1) malam.
“Perempuan dan politik tidak bisa dipisahkan karena setiap aktivitas perempuan harus menggunakan strategi untuk menjalankan peran-peran. Sehingga aktivitas politik sudah menjadi bagian yang tak bisa dipisahkan,” ujarnya.
Lebih lanjut, keterkaitan dengan politik praktis yang akan digelar pada 14 Febuari tentu saja sangat penting.
“Mengingat jumlah DPT perempuan hampir separuh skala Nasional. Bila dibandingkan di Kota Bandung lebih tinggi. Sehingga suara perumpuan menentukan arah kebijakan Kota Bandung kedepan,” tuturnya.
Menurutnya, menjadi perempuan yang melek politik siapa yang akan dipilih dan diberikan amanat untuk mengurus urusan semua urusan, baik skala kota maupun provinsi perempuan memiliki peran sangat stretegis.
Kendati demikian, dia menilai stigma perempuan di dunia politik terdapat dua hal yang disoroti. Pertama, dipilih dan memilih.
“Kalau memilih, bahwa perempuan bagian dari bangsa ini yang memiliki hak yang sama dengan laki-laki untuk menggunakan hak pilihnya nanti tidak menutup kemungkinan untuk dipilih,” ungkapnya.
Siti mengatakan, keterkaitan dipilih sudah ditentukan keterwakilan perempuan di legislatif ada 30 persen.
“Tentu saja ini memberikan ruang kepada perempuan untuk mengaktualisasi dirinya ketika mampu berada pada posisi perempuan yang dipilih,” pungkasnya. (*)