JABAR EKSPRES – Berikut ini merupakan spoiler Jujutsu Kaisen Chapter 248 yang sedang ramai di kalangan para penggemar.
Dalam dunia Jujutsu Kaisen, pertarungan antara Yuji Itadori dan Sukuna, raja kutukan, seringkali menjadi sorotan.
Namun, ada suatu misteri mengapa Sukuna tampaknya sangat tidak suka dengan kekuatan sejati Yuji.
Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai alasan di balik ketidaksetujuan Sukuna terhadap Yuji.
Yuji Itadori: Sebuah Bakat yang Menonjol
Yuji Itadori, seorang remaja berusia 15 tahun, dengan cepat mencuri perhatian sebagai sorcerer yang berbakat.
Meskipun baru menjadi sorcerer selama enam bulan, Yuji telah menunjukkan kekuatan dan prestasi yang mengesankan.
Bahkan dalam pertarungan awalnya, Yuji sudah diakui sebagai sorcerer kelas satu, melampaui banyak sorcerer berpengalaman.
Black Flash dan Kekuatan Khusus Lainnya
Salah satu keunggulan utama Yuji adalah kemampuannya untuk menggunakan Black Flash dengan mudah, suatu kemampuan langka.
Bahkan para sorcerer berpengalaman seperti Satoru Gojo sulit menguasainya.
Yuji juga memiliki kemampuan unik lainnya, seperti pertukaran jiwa dan kemampuan menciptakan kenangan palsu pada lawannya.
Kekuatan tersebut tentunya bakal sangat membantu Yuji dalam menundukan Sukuna yang saat ini masih sangat perkasa.
BACA JUGA: Spoiler Jujutsu Kaisen Chapter 248: Yuji Memakan Senjata Kutukan Milik Higuruma!
Pertentangan Filosofis dengan Sukuna
Meskipun Yuji memiliki kemampuan yang luar biasa, Sukuna, sang raja kutukan, tampaknya sangat tidak menghargainya.
Ini disebabkan oleh perbedaan filosofis mendasar antara sifat altruistik Yuji yang ingin menyelamatkan semua orang dan sifat egois Sukuna yang hanya fokus pada pertumbuhan dan kelangsungan dirinya sendiri.
Kedalaman Perselisihan: Yuji sebagai Mangsa dan Sukuna sebagai Predator
Sukuna melihat Yuji sebagai mangsa dan dirinya sebagai predator. Ini mencerminkan pandangan alamiah Sukuna yang menekankan kehidupan dalam bentuk predator dan mangsa.
Di sisi lain, Yuji, yang sangat terhubung dengan orang-orang di sekitarnya, memiliki motivasi yang berakar pada keinginan untuk menyelamatkan dan memberikan kematian yang baik bagi orang lain.