“Bertambahnya waktu perjalanan langsung berdampak pada kenaikan biaya dan konsumsi bahan bakar, yang pada gilirannya mempengaruhi anggaran harian pengendara untuk berangkat kerja,” demikian bunyi keterangan resmi TomTom. “Kenaikan anggaran bahan bakar mencapai 15 persen atau lebih antara tahun 2021 dan 2023, terutama di 351 kota dari total kota yang disurvei. Lonjakan konsumsi bahan bakar ini secara alami memberikan dampak pada rata-rata emisi CO2 per kendaraan,” lanjut pernyataan resmi tersebut.
Daftar 30 kota termacet di dunia berdasarkan TomTom Traffic Index 2023:
1. London, Inggris
2. Dublin, Irlandia
3. Toronto, Kanada
4. Milan, Italia
5. Lima, Peru
6. Bengaluru, India
7. Bucharest, Rumania
8. Manila, Filipina
9. Brussels, Belgia
10. Taichung, Taiwan
11. Roma, Italia
12. Kota Meksiko, Meksiko
13. Sapporo, Jepang
14. Bordeaux, Prancis
15. Paris, Prancis
16. Kaoshiung, Taiwan
17. Turin, Italia
18. Bogota, Kolombia
19. New York, Amerika Serikat
20. Wroclaw, Polandia
21. Jenewa, Swiss
22. Buenos Aires, Argentina
23. Messina, Italia
24. Nagoya, Jepang
25. Hamburg, Jerman
26. Tokyo, Jepang
27. Zurich, Swiss
28. Manchester, Inggris
29. Jakarta, Indonesia.
Demikianlah realitas kemacetan di Jakarta yang terus berkembang, menjadi satu aspek yang tidak dapat diabaikan dalam mobilitas kota. Warga Jakarta diharapkan tetap bijak dalam memilih moda transportasi dan mendukung inisiatif untuk meningkatkan infrastruktur transportasi di ibu kota guna mengurangi dampak buruk kemacetan bagi kehidupan sehari-hari.
