Makin Cuan Menyambut Tahun 2024: Tiga Cara Cerdas Atur Keuntungan ala Ligwina Hartanto dan Ninja Xpress

JABAR EKSPRES – Menyambut tahun baru biasanya dimanfaatkan sebagai momentum dalam menerapkan strategi yang baru. Termasuk dalam dunia bisnis yang kompetitif, mengelola keuntungan dengan cerdas menjadi suatu strategi yang tidak dapat diabaikan. Keberhasilan sebuah bisnis tidak hanya ditentukan oleh seberapa besar pendapatan yang dihasilkan, tetapi juga oleh kemampuan untuk mengatur dan memanfaatkan keuntungan yang diperoleh secara efisien.

Dengan strategi yang tepat dalam pengelolaan finansial, alokasi dana yang bijak, dan pemahaman yang mendalam terhadap pasar, sebuah bisnis dapat membangun fondasi yang kokoh untuk pertumbuhan berkelanjutan. Oleh karena itu, menjadikan kecerdasan dalam pengelolaan keuntungan sebagai prioritas utama merupakan langkah penting bagi setiap entitas bisnis yang berambisi untuk mencapai kesuksesan jangka panjang. Ligwina Hananto, seorang Founder dan CEO QM Financial sekaligus Lead Financial Trainer bersama Ninja Xpress membagikan 3 cara atur keuntungan bisnis dengan baik dan benar.

  1. Pisahkan Keuangan Bisnis dan Keuangan Pribadi sebagai Langkah Pintar Mengelola Keuntungan

Langkah pintar dalam mengelola keuntungan bisnis adalah dengan memisahkan rekening bisnis dan rekening pribadi. Dengan begini, uang bisnis akan aman tersimpan di rekening khususnya tanpa tercampur dengan uang pribadi. Jika Anda campur aduk keduanya, akan sulit memantau uang perusahaan dengan baik.

Caranya mudah, buat rekening baru khusus bisnis dan catat setiap transaksi bisnis secara terpisah dari uang pribadi. Dengan begitu, Anda bisa lebih jelas melihat masuk dan keluarnya arus kas bisnis tanpa kebingungan. Selain itu, cara ini juga membantu mencegah kecurangan dan potensi kehilangan uang karena Anda bisa memantau uang bisnis secara teratur dan efektif.

 

  1. Atur Hutang Bisnis dengan Cermat: Prioritaskan Pembayaran Tagihan

Langkah berikutnya dalam mengatur keuntungan bisnis adalah dengan segera membayar tagihan atau utang. Jika suatu bisnis memiliki tagihan atau hutang yang masih menumpuk, fokus untuk pengembangan dan peningkatan bisnis dapat terganggu. Oleh karena itu, pemilik bisnis perlu mengutamakan pembayaran tagihan atau utang operasional setelah mendapatkan keuntungan. Dengan begitu, Anda dapat menjaga agar tidak terjadi masalah besar di masa depan akibat tagihan atau hutang yang menumpuk.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan