JABAR EKSPRES -Badan Penanggulan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat (BPBD Jabar) mencatat 59 kejadian bencana alam selama periode 1 – 10 Januari 2024 ini.
Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jabar Hadi Rahmat mengungkapan, puluhan bencana alam tersebut disebabkan oleh hidrometeorologi. Maka dari itu secara umum, Ia menyebut bencana alam yang terjadi di beberapa daerah saat ini, seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung, hingga gempa bumi.
“Secara umum banjir, longsor dan angin puting beliung karena bencana hidrometeorologi. Tapi sekarang belum puncak musim hujan, dan infonya puncak musim hujan itu di Februari (2024),” katanya saat dikonfirmasi, Rabu (10/1).
Berdasarkan catatannya, 55 bencana alam yang dilaporkan ke BPBD Jabar, Hadi mengatakan ada 10 kejadian banjir, 28 tanah longsor, 17 angin puting beliung, dan 4 gempa bumi. Bahkan dengan jumlah kejadian itu juga, ia menambahkan telah menyebabkan 7.106 jiwa dari 2.115 kepala keluarga (KK) terdampak, 4 orang korban jiwa, 10 orang luka-luka, dan 386 bangunan mengalami kerusakan.
Maka dari itu, agar potensi bencana lainnya dapat dihindari, Hadi meminta kepada masyarakat untuk tetap waspada dan melakukan upaya efektif. Apalagi saat ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar telah mengeluarkan surat keputusan (SK) tanggap darurat bencana.
“Pasti mengancam ya (adanya potensi bencana). Tapi yang penting masyarakat kami imbau untuk tetap melakukan upaya efektif dan mitigasi bencana apalagi di musim penghujan seperti saat ini,” pungkasnya
Untuk diketahui, berdasarkan data laporan bencana alam di Jabar sejak tanggal 1 – 10 Januari 2024, BPBD mencatat wilayah Bogor baik kabupaten maupun kota menjadi daerah yang paling sering mengalami kejadian bencana alam. Bahkan selama periode tersebut, tercatat ada 19 kejadian bencana alam mulai dari banjir, tanah longsor, hingga angin puting beliung.(San).