JABAR EKSPRES – Media sosial diramaikan dengan video yang memperlihatkan air disertai lumpur yang mengalir deras di area wisata Batu Templek, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Rabu (10/1/2023).
Dalam rekaman video tersebut dikatakan jika debit air yang besar ini mengalir deras dimulai pukul 11.30 hingga 12.55 WIB di perbukitan Bandung Utara (Cimenyan, Kabupaten Bandung). Sedangkan aliran lumpurnya menuju jalur Sindanglaya, Arcamanik, Cisaranten Kota Bandung.
“Banjir lumpur berlangsung dari jam 11.30 Wib hingga 12.55 Wib. Lokasi Desa Cikadut, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung,” mengutip dari keterangan video yang beredar media sosial.
“Aliran air beserta lumpur berasal dari lahan pertanian Kawasan Bandung Utara di perbukitan Cikawari (sebelah hutan Arcamanik), Sentak Dulang dan Cisanggarung. Setelah ke Cisanggarung, aliran ke selatan di kali Sindanglaya Arcamanik hingga Cisaranten. Kejadian tersebut rutin terjadi puluhan tahun,” tulisnya.
Ketika dikonfirmasi ke Kapolsek Cimenyan, Kompol Nanang Heru mengatakan jika banjir dalam video viral tersebut bukan banjir.
Menurutnya, air di curug tersebut deras karena debit air sedang bertambah khususnya di musim hujan.
“Iya itu hanya debut airnya yang naik bukan seperti dalam video,” ujar Nanang saat dikonfirmasi, Rabu (10/1/2024).
Nanang menjelaskan, jika dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa dan saat ini anggota di lapangan sedang melakukan pemeriksaan.
“Hasil pemeriksaan anggota di lapangan menyebutkan bahwa aliran air di curug menjadi deras karena musim hujan dan bukan banjir,” katanya.
Sementara itu, Pengelola Batu Templek, Yayan Sofyan menampik adanya banjir besar dan lumpur yang terjadi di tempat wisatanya.
“Kalau musim hujan memang agak besar. Tapi tidak sampai banjir bandang, longsor, dan lain-lain,” kata dia
Menurutnya, meski debit air besar tidak sampai masuk ke pemukiman warga atau jalan raya.
“Kalau debit air memang suka sampai segitu. Tapi tidak menyebabkan banjir bandang,” ucapnya.
Menurutnya, di setiap musim hujan kondisi air di curug sendiri memang besar, namun saat ini kondisinya sudah normal.
“Jadi setiap musim hujan memang suka keruh, coklat. Jadi sekarang juga kondisinya gak besar kaya di video. Malah debit airnya normal aja sekarang mah,” pungkasnya.