“Truk nya sendiri kita bekerja sama dengan kepala desa, arahan beliau ada armada yang disewakan. Untuk biaya sebelum tidak masalah, namun setelahnya menjadi masalah,”
Sebelumnya, Wawan menyatakan, lokasinya berada di bawah Kabupaten Bandung Barat. Namun, perhatian utama terfokus pada keluhan yang muncul terutama selama hari raya besar, seperti Natal, Tahun Baru, dan Idul Fitri, di mana terjadi penumpukan sampah.
“Maka, kami mengambil alternatif untuk pengelolaan swasta. Untuk pengangkutan kita tidak ada masalah, kapanpun sampah numpuk kita layani enaknya dengan swasta,” ungkap Wawan
“Pokok utama yang jadi permasalahan nya itu kenaikan harga pengangkutan,” pungkasnya. (Mong)