JABAR EKSPRES – Kesan mistis hingga rawan tindak kejahatan menyelimuti taman-taman yang ada di Kota Bandung. Hal tersebut berkaitan dengan kurangnya fasilitas penunjang yakni PJU, hingga sarana prasarana pendukung lainnya.
Terkait permasalah tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berencana bakal merevitalisasi puluhan taman yang terdapat di tiap wilayah. Hal tersebut guna menciptakan rasa aman dan nyaman bagi para pengunjung.
Di sisi lain, Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono menuturkan, hal tersebut juga diharapkan bisa menaikan kualitas pelayanan publik dari segi estetika kota.
“Kami rasa ini untuk meningkatkan pelayanan publik. Jadi, beberapa sarana seperti trotoar, lalu ada juga PJU, dan juga kita punya 29 taman tematik. Ini perlu dilakukan penanganan sesuai dengan yang telah kami rencanakan sebelumnya,” kata Bambang beberapa waktu lalu
Menurutnya, revitalisasi taman tematik terkait pemenuhan sarana dan pembangunan yang ada di Kota Bandung akan melalui cara kolaborasi ataupun CSR. Ia berharap, pembaharuan infrastuktur ini bisa cepat diupayakan.
“Ketiganya jadi prioritas. Kami harap PJU semua berfungsi untuk rasa aman dan estetika kota. Infrastruktur lain seperti trotoar dan taman tematik juga. Itu yang perlu kita percepat,” katanya
Di sisi lain, warga asal Cibeunying Kaler, Nidia Regika Putri (26) mendukung terkait rencana revitalisasi yang bakal dilakukan Pemkot Bandung terhadap taman-taman yang ada. Hal tersebut guna menimbulkan rasa aman bagi para warga yang datang berkunjung.
“Bagus kalau gitu. Aku kan sering ngabisin waktu di taman, cuman ada waktu tertentu dimana kitu harus pindah. Maghrib masih oke, cuman udah jam 7 keatas mulai ngeri, agak bahaya soalnya,” katanya kepada Jabar Ekspres, Rabu (3/1)
Dirinya berharap, wacana revitalisasi taman bisa segera terlaksana. Sebab, spot-spot menarik yakni ruang publik mulai berkurang di Kota Bandung.
“Semoga segera terlaksana. Sekarang udah sedikit banget kayanya taman yang nyaman di pake nongkrong. Jadi kedepan mungkin ada lagi kalau ini jadi (revitalisasi),” pungkasnya (Dam)