Berebut Lahan Bisnis Masjid Al Jabbar yang Menggiurkan

Sepak Terjang PT Jaswita Jabar Belum Gemilang, Pendapatan dan Setoran Deviden Anjlok

PT Jaswita Jabar tengah merayu untuk bisa mengelola sejumlah area komersil di Masjid Al Jabbar. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) itu ternyata belum memiliki catatan gemilang dari sisi keuangan beberapa tahun terakhir.

Berdasarkan data laporan tahunan, PT yang berkantor di Lengkong Besar, Kota Bandung itu mencatatkan pendapatan pada 2022 sebesar Rp90,28 miliar. Pendapatan itu ternyata anjlok jika dibanding 2 tahun sebelumnya. Pendapatan pada 2021 adalah Rp120,21 miliar dan 2020 adalah Rp115,07 miliar.

Jika diuraikan, laba kotor perusahaan pada 2022 mencapai Rp44,37 miliar. Jumlah itu juga anjlok jika dibandingkan 2 tahun sebelumnya. Laba kotor pada 2021 tercatat di angka Rp62,89 miliar dan pada 2020 tercatat Rp97,94 miliar.

Kondisinya juga serupa pada laba usaha. Pada 2022 tercatat laba usaha hanya sebesar Rp5,91 miliar. Padahal di 2021 mencapai Rp7,62 miliar dan pada 2020 di angka Rp13,01 miliar.

Sementara berdasarkan data Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) 2022, catatan setoran deviden PT Jaswita juga anjlok dibanding sebelumnya. Pada 2022, PT Jaswita mencatatkan setoran deviden sebesar Rp568 juta. Sementara di 2021 tercatat setoran deviden Rp655 juta.

Masih berdasarkan data laporan tahunan, PT Jaswita ternyata memiliki sejumlah bisnis yang dijalankan. Mulai dari bisnis perhotelan seperti Grand Hotel Preanger, Hotel Aryaduta Bandung, Hotel Perdana Wisata, Hotel Salak The Heritage di Bogor.

Lalu bisnis properti seperti, Rancabentang Townhouse, Ruko Cibadak, Gudang, Ruko Pasirjambu Center, Graha Jaswita. Kemudian ada juga bisnis jasa seperti Theater De Majestic, Jaswita Tourism, MobilCare, Carwash Bondongan Bogor, hingga Jaswita Catering.

Selain itu, PT Jaswita juga telah melakukam kerja sama bisnis dengan sejumlah perusahaan. Misalnya dengan PT Bina Wahana Lestari untuk pengelolaan Hejo Forest di Kabupaten Bandung. Serta investasi bisnis Kapal Pinisi Labuan Bajo yang diserahkan ke anak perusahaan PT Jaswita Lestari Jaya sebagai operator.

Sementara itu, Jabar Ekspres juga sudah secara resmi untuk meminta konfirmasi terkait rencana bisnis PT Jaswita melalui surat resmi kepada pihak humas. Tapi surat itu juga belum juga direspon.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan