JABAR EKSPRESS, CIMAHI – Pemerintah Kota Cimahi optimis pada tahun 2024, program Grak Ompimpah akan berhasil mencapai Zero to Landfill melalui upaya berkelanjutan dalam mendorong masyarakat untuk mandiri mengelola sampah.
Pemerintah Kota, melalui Dinas Lingkungan Hidup, telah berhasil mengurangi pengiriman sampah ke TPA Sarimukti sebesar 30 persen, menunjukkan keyakinan mereka dalam upaya mengelola sampah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi, Chanifah Listyarini mengatakan rencana untuk tahun 2024 dengan melanjutkan program yang sudah dilaksanakan satu tahun terakhir.
“Kita juga harus merencanakan untuk tahun 2024, apa yang harus kita persiapkan untuk menyambung tongkat estafet Grak Ompimpah ini supaya lebih efektif dan efesien,” ucapnya usai acara Wisuda Peserta Akademi Bijak Sampah Cimahi dan Kejuaraan Grak Ompimpah di Techno Park, Jum’at (22/12).
Chanifah menuturkan, Grak Ompimpah sudah mengurangi volume sampah sebesar 30 persen. Harapan kedepannya adalah mencapai pengurangan sampah hingga 60 persen dari total keseluruhan.
“Kalau kita lihat dari Grak Ompimpah ini tadi sudah kita paparkan kurang lebih bisa mengurangi sekitar 30% dari volume sampah. Dan ini baru 30% juga masyarakat yang benar-benar mau memilah sampah,” ujarnya.
“Harapannya tentunya ke depan tidak hanya 30%, mungkin 60% untuk 2024. Tentunya ini jadi motivasi kita bersama dari mulai kader sampai seluruh masyarakat kota Cimahi mau tetap giat untuk memilah sampah,” tambahnya.
Hal yang paling penting, menurut Chanifah adalah mengurangi dan memilah sampah dari sumbernya yakni rumah tangga. Hal tersebut menjadi optimisme pemerintah untuk mencapai Zero to Landfill.
“Karena yang paling penting adalah pilah sampah dari sumbernya, yaitu rumah tangga,” tegasnya.
Tempat pengolahan sampah di Santiong dan Lebaksaat dengan kapasitas sekitar 50 ton akan disiapkan untuk mengurangi sampah sebanyak 50 ton. Dengan demikian, pemilahan sampah akan dioptimalkan untuk menangani sisa PR sebesar 70 ton.
“Insyaallah kami optimis bila seluruh masyarakat kota Cimahi mau memilah sampah, sehingga kurang lebih paling tidak kalau sudah memilah sampah dari rumah 50% selesai, kemudian yang anorganik kita bisa lakukan high value kita bisa lempar ke offtaker,” kata Chanifah.
Langkah upscaling dilakukan di beberapa Tempat Pemrosesan Sampah (TPS) dengan kapasitas pengolahan sekitar 10 ton per hari. Pihaknya yakin dapat mewujudkan Cimahi Zero to Landfill.