Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Transporter Tanggerang-Bogor ( ATTB), Asep Fadhlan mengungkapkan, jika perusahaan tambang ditutup sementara tentu akan merugikan berbagai pihak.
Dia menanyakan, jika tambang tersebut ditutup pemerintah provinsi siap atau tidak dengan konsekuensi jika terjadi hal yang tidak dinginkan.
Asep menyebut, masyarakat dari hulu dan hilir banyak yang bergantung hidup dari tambang. Bukan hanya perusahaan yang merugi tetap masyarakat juga demikian.
“Bukan mereka saja yang bekerja di perusahaan tambang yang dirugikan, tetapi di sepanjang jalan juga. Dengan ada perusahaan tambang ekonomi mereka terbantu, misalnya ada warung makan dan tambal ban. Tanpa disadari ada kan ini ada efek manfaat kepada masyarakat,” pungkasnya. (SFR)
BACA JUGA: Pj Gubernur Jabar Minta Komitmen Pemkab Bogor Terkait Jalan Tambang Parung Panjang