JABAR EKSPRES – Operasi pasar murah yang diadakan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian, termasuk lintas instansi lain, nyatanya memberi dampak miring terhadap para pedagang pasar.
Seorang pedagang beras, Sofiya (39), mengungkapkan bahwa kegiatan yang semula ditujukan untuk stabilisasi harga itu, malah memberi dampak terhadap omzet dagangan yang kian menurun.
Sofiya menuturkan, kendati begitu saat ini harga beras tengah stabil. Berada pada kisaran harga Rp13.500 – Rp14.000 per kilogram. Namun disayangkan, angka pembelian malah tidak stabil.
Baca Juga:Jelang Nataru, Dishub KBB Bakal Lakukan Inspeksi Keselamatan AngkutanPolemik PKL Dalem Kaum, Satpol PP Bakal Fokus Lakukan Penertiban
“Tapi yang belanja enggak ada. Soalnya kebutuhan (terpenuhi) ada operasi pasar. Di operasi pasar harganya lebih rendah. Pasti larinya (pembeli) kesitu,” tuturnya.
Lantas dia mengharapkan bahwa agenda operasi pasar murah, bisa dipertimbangkan kembali pelaksanaannya. Termasuk pola jual beli yang setidaknya, tidak mempengaruhi para pedagang pasar.
“Terkadang, kan, yang belanja beda Rp1.000 saja sudah lari. Apalagi murah. Kalau bisa jangan seperti itu solusinya. Operasi pasar ngaruh banget. Jadi sekarang sepi,” tandasnya. (zar)
