XL Axiata Terus Dukung Pemberdayaan Perempuan
Selain dukungan terhadap komunitas penyandang disabilitas, saat ini, XL Axiata juga mendukung pemberdayaan perempuan melalui program Sisternet dan pesantren digital di sejumlah daerah.
Perusahaan telah bekerja sama dengan sejumlah mitra seperti Huawei, PT. Tower Bersama, PT. Solusindo Kreasi Pratama, PT. Era Bangun Telecomindo, Fiberhome, Mitratel, Alita, Dentsu International Indonesia, PT. Pura Barutama serta Yayasan Benihbaik, Komunitas Bloggercrony Indonesia, Peak Performance Indonesia, Resellerun, Amangtiwi Malang, dan Mom Digipreneur melalui sejumlah pelatihan yang mampu mendorong pemanfaatan modal secara efektif bagi UMKM Perempuan hingga disabilitas.
Chief Corporate Affairs XL Axiata, Marwan O. Baasir mengatakan, Pihaknya berharap, program ini mampu meningkatkan kemampuan para pelaku UMKM perempuan dalam literasi keuangan, literasi digital, dan kewirausahaan di daerah-daerah.
“Dengan kemampuan tersebut, kami berharap usaha mereka bisa semakin maju dan berkembang, yang pada akhirnya, selain akan dapat menopang ekonomi keluarga, juga bisa menguatkan ekonomi daerah. Sudah terbukti, UMKM yang kuat dalam kinerja, juga mampu menopang perekonomian di saat krisis,” ujarnya.
Marwan menambahkan, kita bisa menemukan ada banyak sektor usaha yang dirintis dan dikelola oleh para perempuan di berbagai daerah. “Kemampuan manajemen bisnis mereka pun juga masih apa adanya, dengan tingkat literasi keuangan dan digital yang sekadarnya. Oleh karena itu, XL Axiata berpandangan bahwa UMKM perempuan perlu mendapatkan pendampingan, khususnya para pelaku UMKM perempuan,” tambahnya.
BACA JUGA: XL Axiata Raih Pertumbuhan Yang Solid Mengungguli Industri Dengan Performa Jaringan Terbaik
Para peserta daftar melalui aplikasi Sisternet, yang berhasil lolos kemudian akan mengikuti pelatihan offline selama 3 hari, mendapatkan softcopy modul pembelajaran, tugas harian, pre-test, post-test, pendampingan, hingga kelas lanjutan. Sesi pendampingan atau monitoring ini nantinya akan dilaksanakan selama tiga bulan.
Dalam sesi tersebut, peserta memiliki kesempatan untuk berkonsultasi secara individual dengan para mentor dan sesi lanjutan yang akan disesuaikan dengan evaluasi kebutuhan peserta. Selain itu, mentor juga akan melakukan evaluasi bisnis para peserta dengan merujuk informasi pertumbuhan usaha dan implementasi pengelolaan usaha yang tepat serta memantau pemanfaatan modal usaha.