Sementara itu, dalam kegiatan mengajar di SLB C, para karyawan XL Axiata memberikan edukasi mengenai bagaimana memanfaatkan teknologi digital untuk melatih dan mempertajam kreatifitas seni, pengenalan tentang Internet of Things (IoT) dalam kehidupan sehari-hari dan sebagainya. Materi tersebut diajarkan dengan tujuan untuk memicu antusiasme penyandang disabilitas untuk mempelajari literasi digital lebih tajam lagi.
Untuk kalangan disabilitas, XL Axiata menyalurkan kuota data dan router dari program GDK atau Gerakan Donasi Kuota kepada 27 pondok pesantren (ponpes) dan yayasan yang bergerak pada pembinaan penyandang disabilitas di Indonesia.
Selain Yayasan SLB C Nusantara Kita dan SLB C Yayasan Karya Bakti Garut, beberapa yayasan pembinaan disabilitas yang juga turut menerima manfaat antara lain, Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Padang, Pesantren Inklusi Griya Sunnah–Bogor, Pesantren Tunarungu Darul Ashom–Sleman, dan Ponpes ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) KH. A Dahlan–Banyuwangi.
Donasi GDK juga salurkan kepada Ponpes Imam Ibnu Katsir-Pekanbaru, Ponpes Muflihatul Aliyah Kabupaten Lebak Banten, Ponpes An-Nidhom–Cirebon, Ponpes Annuqayah–Kabupaten Sumenep Madura, Ponpes Gratis Al Insaniyah–Surabaya, Ponpes Dar Ali Al Banjary-Banjarmasin, Ponpes MDIA Bontoala-Makassar, dan Ponpes Darul Istiqomah–Manado.
“Program-program pemberdayaan penyandang disabilitas dari karyawan XL Axiata ini tentunya sejalan dengan komitmen perusahaan untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam mendukung percepatan pembangunan di Indonesia. Dengan fokus pada bidang-bidang seperti UMKM dan inklusi disabilitas, XL Axiata berkomitmen untuk mengatasi berbagai masalah sosial yang penting dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat Indonesia secara keseluruhan,” lanjut Hira lebih jauh.
Program donasi bagi disabilitas hingga ponpes ini akan dilaksanakan secara bertahap di berbagai provinsi, seperti Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Selain itu juga Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, hingga Sulawesi Utara. Perusahaan akan berkolaborasi dengan organisasi-organisasi lokal, instansi pemerintah, dan tokoh masyarakat untuk memastikan implementasi dan distribusi sumber daya yang efektif.