JABAR EKSPRES – Bentrokan antara pengunjuk rasa yang melakukan aksi bela Palestina dengan salah satu organisasi massa di Kota Bitung, Sulawesi Utara, telah memaksa pihak kepolisian untuk meningkatkan pengamanan dan menetapkan status siaga satu.
Kronologi kejadian dimulai ketika salah satu organisasi merayakan hari jadi ke-12 di GOR Dua Saudara Bitung. Meskipun acara tersebut memiliki izin resmi, kemudian terjadi kesalahpahaman ketika massa aksi bela Palestina ingin melintas di lokasi tersebut, yang akhirnya berujung pada bentrokan.
Pihak kepolisian menyatakan bahwa mereka masih sedang menyelidiki motif dari bentrokan tersebut. Akibat bentrokan tersebut, pihak kepolisian langsung menetapkan status siaga satu dan memperketat pengamanan di perbatasan Bitung untuk mencegah terjadinya kerusuhan yang lebih meluas.
Aparat gabungan disiagakan di sejumlah titik di Bitung dan patroli di dalam kota ditingkatkan untuk menjaga situasi keamanan tetap kondusif. Selain itu, pihak kepolisian juga bekerja sama dengan Polres yang berbatasan dengan Bitung untuk melakukan penyekatan.
Wali Kota Bitung memastikan bahwa situasi pasca bentrokan telah berangsur kondusif, namun meminta masyarakat untuk tetap menjaga situasi agar tetap kondusif.
Pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan seperti tokoh agama dan masyarakat mengupayakan penyelesaian perbedaan pemahaman melalui turun langsung ke lapangan.
Baca Juga: FPI Siaga Jihad! Buntut Serangan Laskar Kristen Manguni di Bitung
Masyarakat juga diimbau untuk tidak menyebarkan foto dan video yang dapat memprovokasi, serta diminta untuk melapor kepada pihak kepolisian jika ada yang ingin melakukan tindakan anarkis pasca kejadian tersebut.
Semua pihak diharapkan dapat menjaga lingkungan, saling menegur, dan mendamaikan agar tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin memecah belah kota.
Wali Kota Bitung berharap agar Tuhan memberkati Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Hal serupa digaungkan oleh Menkominfo yang mengimbau masyarakat agar tak terhasut oleh berita hoaks terkait bentrokan kedua kelompok massa di Bitung.
“Kami mengimbau kepada seluruh warga bangsa agar menggunakan semua platform digital dengan bijak. Bersama mari wujudkan Indonesia yang damai dan bermartabat,” ucap Budi, Minggu (26/11).