Jabar Ekspres – Warga Palestina berbondong-bondong melakukan ziarah ke kuburan keluarga mereka yang menjadi korban serangan Israel di Jalur Gaza saat jeda kemanusiaan bersama Hamas.
Banyak dari mereka mengunjungi pemakaman di Tel al-Sultan, Rafah bagian barat, yang sebenarnya hanya mampu menampung 500 jenazah, namun akhirnya harus mengubur 600 jenazah karena keterbatasan tempat.
Banyak yang kehilangan keluarga akibat serangan Israel atau dampak dari kekurangan obat-obatan dan bahan bakar, mengekspresikan kesedihan dengan tangis dan doa.
BACA JUGA: Netanyahu Tegaskan Israel Akan Terus Serang Gaza Setelah Gencatan Senjata Berakhir
Dalam kerangka kesepakatan jeda kemanusiaan selama empat hari di Gaza, 50 warga Israel yang ditahan oleh Hamas akan dibebaskan sebagai imbalan atas pembebasan 150 tahanan Palestina dari penjara-penjara di Israel.
Jeda kemanusiaan ini, yang berlaku sejak Jumat (23/11) pagi di seluruh Jalur Gaza, bertujuan untuk sementara menghentikan serangan dan memungkinkan pertukaran tahanan serta bantuan masuk.
Israel telah melancarkan serangan udara dan darat secara terus-menerus di Jalur Gaza sejak serangan oleh Hamas pada 7 Oktober 2023.
BACA JUGA: Tiba di Washington D.C., Jokowi Siap Hadapi Biden Untuk Bahas Situasi Gaza
Menurut data dari Dinas Kesehatan Palestina, akibat serangan tersebut, 14.854 warga Palestina tewas, termasuk 6.150 anak-anak dan lebih dari empat ribu wanita.