JABAR EKSPRES – Suasana hangat menjelang politik di 2024 sudah mulai terasa, isu-isu serta opini yang bermunculan mulai ditanggapi dengan cukup serius.
Terbaru, pada saat Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan gugatan terkait usia minimal calon presiden dan calon wakil presiden, MK membolehkan seseorang yang belum berusia 40 tahun mencalonkan diri sebagai presiden atau wakil presiden, selama berpengalaman menjadi kepala daerah atau jabatan lain yang dipilih melalui pemilihan umum.
Hal tersebut membuat pandangan serta opini publik yang mencuat bahwa Jokowi dodo, diklaim sedang membangun Dinasti politik.
Pasca penetapan Yudha Sukmagara sebagai ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Kabupaten Sukabumi, ia menanggapi opini yang menyemat pada Gibran (Cawapres) sebagai simbol dinasti Politik.
“Saya rasa kalau bicara dinasti politik ya ini bukan dinasti politik semuanya nanti dipilihnya oleh rakyat saya rasa rakyat yang menentukan, kami melihat bahwa semua keputusan tertinggi itu ada di tangan rakyat,” ujarnya pada awak media Rabu (22/11/2023).
BACA JUGA: Tim Kampanye KIM Sukabumi Optimis Raih 70 Persen Suara
Dirinya yang menjabat sebagai Ketua DPRD kabupaten Sukabumi itu menerangkan, ia meyakini pasangan Prabowo Gibran sebagai Capres dan cawapres adalah petugas rakyat.
“kami meyakini calon presiden dan calon wakil presiden kami adalah petugas rakyat, tunduk dan taat terhadap rakyat, jadi apapun itu kami serahkan kepada rakyat saya rasa jauh dari kedinastian,” jelasnya.
Yudha sendiri ditetapkan sebagai Ketua TKD para rapat koordinasi yang digelar oleh Sembilan pimpinan partai di kabupaten Sukabumi pada Rabu, 22 November 2023.
Yudha merupakan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kabupaten Sukabumi. Sebagai Ketua TKD, dia didampingi oleh Ketua Harian Golkar, Deni Gunawan sebagai Sekretaris, dan Ketua Partai Demokrat, Iman Adi Nugraha yang menjadi Bendahara, untuk pemenang pasangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. (Mg9)
BACA JUGA: Pasang Banner Prabowo – Gibran di Setiap Rumah, Bentuk Dukungan Penuh Warga Bandung