Ramalan Kehancuran Israel: Apa Kata Sheikh Yassin dan Henry Kissinger?

JABAR EKSPRES – Sejak beberapa waktu lalu, ramalan mengenai kehancuran Israel telah menjadi topik hangat. Ternyata, beberapa tokoh ternama seperti almarhum Sheikh Ahmed Ismail Hassan Yassin, salah satu pendiri Hamas, dan mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Henry Kissinger, pernah melontarkan prediksi masing-masing.

Dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera pada tahun 1999, Sheikh Yassin memperkirakan bahwa Negara Israel akan mengalami kehancuran pada tahun 2027 mendatang. Dia mengaitkan hal ini dengan tindakan penindasan Israel terhadap wilayah Palestina yang, menurutnya, akan membawa kehancuran bagi negara tersebut.

Baca Juga: 4 Daftar Sampo Produk Lokal Indonesia dan Halal, Heboh Diburu Netizen Usai Boikot Produk Pro Israel

“Israel berdiri di atas kezaliman dan penindasan sehingga segala sesuatu yang lahir dari penindasan akan berakhir pada kehancuran,” ujarnya dengan keyakinan dalam wawancara tersebut.

Sheikh Yassin didasarkan prediksinya pada analisis kitab suci Al-Qur’an, di mana tahun 2027 disebut sebagai siklus 40 tahunan pecahnya perang antara Hamas dan Israel. Merujuk pada peristiwa intifada tahun 1987, dia menyatakan bahwa pada tahun 2027, “Insya Allah Israel akan hancur di awal abad mendatang.”

Sementara itu, pada tahun 2012, Henry Kissinger juga membuat prediksi mengenai Israel. Ia memperkirakan bahwa negara tersebut tidak akan bertahan lagi dalam 10 tahun ke depan, atau lebih tepatnya pada tahun 2022. Namun, ramalan Kissinger ini ternyata meleset.

Ramalan Kissinger muncul pada masa ketidakstabilan politik dan keamanan di Timur Tengah, dipicu oleh serangan Israel terhadap Jalur Gaza. Meskipun ramalannya tidak terbukti benar, Kissinger tetap menyuarakan pandangannya bahwa Israel tidak dapat bertahan tanpa dukungan yang kuat.

Baca Juga: Netflix Pro Israel? Ini Daftar Platform Streaming Pro Israel dan Alternatifnya

Kedua tokoh ini sepakat bahwa Israel berdiri di tanah Palestina dengan kezaliman dan penindasan terhadap rakyat Palestina. Mereka juga merasa bahwa dukungan dari AS tidak akan cukup membantu eksistensi Israel.

Meski ramalan Sheikh Yassin dan Kissinger memiliki sedikit perbedaan dalam metodenya—Yassin menggunakan analisis Al-Qur’an, sementara Kissinger mengandalkan analisis politik dan strategis—keduanya tetap memandang bahwa masa depan Israel penuh tantangan. Hanya waktu yang akan menentukan apakah ramalan tersebut akan menjadi kenyataan atau hanya sebatas prediksi semata.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan