Di Eropa, orang Yahudi ketakutan akan meningkatnya penindasan dan permusuhan terhadap Yudaisme karena imigrasi dari Rusia yang semakin meningkat.
Di saat orang-orang Yahudi melanjutkan migrasi ke Amerika Serikat, para Yahudi elit mencari solusi lain dari masalah tersebut untuk mengurangi tekanan masuknya pengungsi. Baron Maurice de Hirsch menyumbangkan pendirian koloni di Argentina. Begitu pula dengan Baron Edmund de Rothschild, yang menyumbangkan pembangunan sebuah entitas di Palestina.
Ideologi Zionisme mendapatkan dukungan besar dari orang-orang Yahudi yang memiliki hubungan dari kisah pembuangan orang Yahudi di Babilonia dalam kitab Mazmur 137:1, Kitab Yesaya 51:3, dan Kitab Yesaya 52:1-2. Ketiga kisah tersebut menceritakan kerinduan bangsa Yahudi untuk kembali ke ‘Zion’ yang merujuk ke Yerusalem.
BACA JUGA: Sejarah Nakba 1948, Malapetaka Terulang Kembali di Era Modern
Kaum Yahudi yang Menolak Ideologi Zionisme
Ada dua kaum Yahudi yang dikenal menentang pendirian negara Israel ataupun ideologi Zionisme itu sendiri. Kedua kaum tersebut adalah Yahudi Haredi dan Neturei Karta.
Kedua kelompok tersebut menentang Zionisme secara keras. Kelompok Yahudi Haredi memiliki keyakinan bahwa tanah Israel memang merupakan tanah yang telah dijanjikan oleh Tuhan. Namun, mereka memercayai bahwa Tuhan-lah yang akan langsung mengembalikan kepada mereka setelah bangsa Yahudi kembali menaati ajaran-ajaran kitab Taurat.
Kelompok itu meyakini bahwa segala bentuk usaha untuk mempercepat penempatan kembali wilayah Israel merupakan sebuah bentuk ketidaksabaran dan ketidaktaatan atas janji Tuhan.
Neturei Karta merupakan kelompok anti-Zionisme yang sama sekali tidak mengakui keberadaan negara Israel. Anggapan mereka, negara Israel merupakan hasil dari Zionisme yang tidak bertuhan.
Kelompok Neturei Karta merupakan kelompok yang mendukung Palestina dan turut memperjuangkan internasionalisasi Yerusalem. Keyakinan itu berasal dari Kitab Talmud yang berisi tentang perintah Tuhan untuk tidak merebut tanah Israel dengan kekerasan.
Para kaum penganut Neturei Karta menganggap konsep “tanah yang dijanjikan” telah diubah oleh Zionisme menjadi nasionalisme. Mereka yakin bahwa Zionisme akan mengubah bangsa Yahudi yang tinggal di Israel dan menggunakan bahasa Ibrani akan menjadi bangsa yang tidak bertuhan.