Rebana Expo 2023 untuk Pikat Investor Dalam dan Luar Negeri

Pengembangan Kawasan Rebana Metropolitan secara khusus dikelola Kawasan Meteopolitan Rebana. Kawasan itu mencakup lebih dari tujuh pemerintah daerah di Jabar. Yakni Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Majalengka, Subang, Kuningan, Indramayu dan Sumedang.

Rebana Metropolitan bakal menjadi rumah bagi lebih dari 10 juta penduduk. Mencakup wilayah dengan luas lebih dari 42 ribu hektar dan 13 kawasan industri.

Pemprov Jabar juga memiliki sejumlah targetan khusus dalam pengembangan kawasan tersebut. Pertama adalah meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi sebesar 7,16 persen. Target berikutnya terkait pengembangan Rebana Metropolitan adalah upaya penyerapan 4,5 juta tenaga kerja. Yang tak kalah menarik, Jabar juga memiliki misi besar di bidang investasi terhadap pengembangan Rebana Metropolitan. Yakni meningkatkan laju investasi Jabar 7,77 persen.

Pengembangan kawasan Rebana Metropolitan juga bukan proyek kaleng-kaleng. Megaproyek itu merupakan kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi hingga pemerintah di tingkat kota kabupaten. Keseriusan pengembangan kawasan itu telah dituangkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) sebagai payung regulasi. Yakni Perpres No 87 tahun 2021 tentang percepatan pembangunan kawasan rebana dan kawasan Jawa Barat bagian selatan.

Data dari Perpres itu tercatat nilai proyek di kawasan yang terdiri dari tujuh kota kabupaten itu mencapai sekitar Rp234 triliun. Dalam dokumen rancangan induk perpres tersebut, proyek-proyek itu terbagi dalam berbagai aspek. Mulai dari peningkatan infrastruktur dasar hingga infrastruktur lainnya. Proyek-proyek strategis itu di antaranya, Pembangunan Tol Cileunyi–Sumedang–Dawuhan atau Tol Cisumdawu, Pembangunan Jalan Akses Cisumdawu-BIJB, Reaktivasi Rel KA Rancaekek–Tanjungsari, Kereta Cepat Bandung–Kertajati, Pembangunan Terminal Tipe B Ciledug, TPPAS Regional Cirebon Raya, Institut Teknologi Bandung Kampus Cirebon, hingga RSUD Pantura.

Dalam kawasan itu bakal dihadirkan 13 Kawasan Peruntukan Industri (KPI). Yaitu KPI Patimban, Cipali Subang Barat, Cipali Subang Timur, Krangkeng, Patrol, Losarang, Balongan, Tukdana, Indramayu, Kertajati Jatitujuh, Jatiwangi, Butom, dan Cirebon.

Nantinya, KPI-KPI itu juga bakal memiliki spesialisasi masing-masing. Misalnya KPI Tukdana yang fokus pada industri kimia hulu, mamin, hingga petrokima hulu. Lalu KPI Cipali Indramayu fokus pada pengolahan ikan, kimia dasar berbasis migas dan batubara, garmen, hingga ban sepeda motor. Lalu di KPI Butom yang fokus pada industri mamin, agroindustri hingga furnitur.(son)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan