JABAR EKSPRES – Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Dinkes Jabar) menyebut akan ada beberapa penyakit yang timbul seperti salah satunya Demam Berdarah Dengue (DBD) pada musim pancaroba ini.
Kepala Dinkes Jabar Vini Adiana Dewi mengatakan, hal itu disebabkan potensi berkembang biaknya nyamuk khususnya Aedes Aegypti akan mudah terjadi pada musim pancaroba.
“Karena ketika musim kemarau ke musim hujan (pancaroba), itu setiap lekukan (penampungan air) dapat berpotensi terjadinya per-indukan nyamuk. Jadi potensi penyakit yang berbahaya di musim peralihan ini adalah DBD,” katanya saat ditemui di Gedung Sate Bandung, belum lama ini.
Berdasarkan catatannya, kasus DBD khususnya di Jabar disebut telah mengalami penurunan dibandingkan tahun 2022 lalu. Vini mengatakan, pada tahun 2022 lalu, terdapat sekitar 36.608 kasus dengan angka kematian sebanyak 305 orang. Sementara untuk di tahun 2023 ini hingga bulan September kemarin, kasus DBD di Jabar hanya mencapai 13.844 kasus dengan jumlah kematian sekitar 90 orang.
Meski begitu, Vini menuturkan bahwa pihaknya akan terus berupaya melalukan pencegahan, agar kasus DBD khususnya di musim pancaroba seperti saat ini tidak kembali mengalami penambahan jumlah kasus.
” Makanya faktor-faktor yang mendukung penurunan DBD itu sebetulnya adalah dengan 3M plus Itu, jadi masyarakat jangan lupa untuk tetap menutup, mencuci penampungan air, dan memanfaatkan kembali benda-benda yang beresiko sebagai tempat per-indukan nyamuk, karena DBD ini masih menyebabkan kematian,” pungkasnya.