JABAR EKSPRES – Tempat penampungan sementara (TPS) sampah darurat di wilayah Gedebage yang semula bakal jadi TPS cadangan, saat ini dipersiapkan sebagai tempat pengolahan sampah organik.
Hal tersebut dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, lantaran kondisi TPS yang overload sudah mulai terkendali. Terlebih, tempat penampungan akhir (TPA) Sarimukti hampir beroperasi optimal.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Dudy Prayudi memastikan bahwa TPS alternatif yang disediakan pihaknya di wilayah Gedebage itu, tidak digunakan lagi untuk penyimpanan sampah. Melainkan tempat pengolahan.
“Kemudian beberapa TPS juga sudah bisa kami normalkan. Jadi TPS yang di Gedebage ini, kami ubah menjadi tempat pengolahan sampah organik,” ungkap Dudy kepada wartawan, beberapa waktu lalu.
“Segera mungkinlah (beroperasi). (Selesai) masih tahun ini November – Desember, bisa jadi Desember sudah bisa dimulai. karena pimpinan minta secepatnya,” tambahnya.
Jadi, kata Dudy, semua pengolahan sampah bakal desentralisasi di TPS Gedebage. Termasuk disediakan proses pemilihan sampah organik dan anorganik. Dimana hasilnya bakal menjadi kompos.
“Nanti yang organiknya kami akan buat magotisasi dan composting. Nah untuk yang sampah anorganiknya sementara kami simpan dulu,” katanya.
“Nah di anggaran perubahan ini sudah disetujui oleh dewan. Nanti kami akan membuat pengolahan organik di situ, dengan menempatkan mesin gibrik,” sambung Dudy.
Dirinya menuturkan, sementara untuk saat ini DLH Kota Bandung mempunyai sebanyak 15 mesin gibrik. Mesin pengolahan sampah ini sudah tersebar di sejumlah TPS. Nantinya, beberapa mesin gibrik desentralisasi di wilayah TPS Gedebage.
“Mungkin sekitar 6-8 mesin gibrik kami sentralisir semuanya di (TPS) Gedebage,” pungkasnya. (zar)