Setelah kematian Ahmad, Saad Judallah percaya bahwa anaknya sekarang bahagia di akhirat. Namun, ia tidak sempat bermimpi bertemu dengannya.
Sayangnya, tak lama setelah kepergian Ahmad, Saad Judallah meninggal dunia dalam sebuah insiden, sementara anaknya terluka dan ditangkap oleh penjajah zionis Yahudi Israel.
Syaikh Mahir al Kharas selalu mengenang jasa-jasa besar Saad Judallah terhadap Palestina. Ia memuji Saad Judallah sebagai bintang kejora bagi rakyat Palestina dan sebagai penerus semangat pejuang-pejuang sahabat Nabi dari kalangan wanita seperti Nasibah binti Ka’ab al Mazniah. Kisah ini tertuang dalam buku “Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah” yang ditulis oleh Syaikh Muhammad Sa’id Mursi, diterjemahkan oleh Khoirul Amru Harahap dan Achmad Faozan, dan diterbitkan ulang oleh Pustaka Al-Kautsar pada tahun 2007.
