3. Semakin Kikir, Harta Terus Melimpah
Dalam surat Al Humazah ayat 1-3 Allah SWT berfirman “Celakalah bagi setiap pengumpat lagi pencela yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung (harta) lalu dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya.”
Ayat ini menjelaskan tentang orang-orang kikir yang selalu menghitung hartanya dan mengira hal itu akan mengukuhkan posisi dan kekuasaan di bumi. Maka Allah SWT akan menjadikan hal itu sebagai istidraj dengan sengaja membuat dirinya semakin kikir dan semakin bertambah kekayaannya.
Baca juga : Belajar Kesabaran yang Luar Biasa dari Kisah Nabi Ayub
4. Merasa Sombong Akan Apa yang Didapat di Dunia
Ciri selanjutnya adalah merasa segala kenikmatan yang didapatkan di dunia semata karena usahanya sendiri, tanpa campur tangan Allah SWT.
5. Jarang Terkena Penyakit dan Tertimpa Musibah Meski Tak Mengingat Allah SWT
Orang yang diberi istidraj jarang terkena penyakit meski sering melakukan perbuatan maksiat dan lalai beribadah. Dia pun jarang ditimpa musibah meski tak pernah mengingat Allah SWT.
6. Hatinya Mati
Biasanya, istidraj menimpa orang-orang yang hatinya mati. Adapun orang-orang yang mati hatinya adalah mereka yang tidak merasa sedih atas ketaatan yang ditinggalkannya dan tidak menyesal atas kemaksiatan yang dilakukannya.
Rasulullah SAW bersabda;
مَنْ سَرَّتْهُ حَسَنَاتُهُ وَسَاءَتْهُ سَيِّئَاتُهُ فَهُوَ الْمُؤْمِنُ
“Barangsiapa yang merasa bergembira karena amal kebaikannya dan sedih karena amal keburukannya, maka ia adalah seorang yang beriman” (HR. Tirmidzi).
Jika merasa bahwa ciri-ciri tersbut sudah ada pada diri kita, maka sesegera mungkin untuk melakukan tobat, karena hal ini berarti Allah benar-benar akan murka terhadap dosa yang sduah kita perbuat.
Jangan sampai kenikmatan yang Allah berikan membuat kita lupa dan dimurkai Allah. Karenanya mulai kembali pada Allah, memperbanyak ibadah kepada Allah dan menjauhi maksiat dan dosa.