JABAR EKSPRES- Salah satu nabi yang tinggal di wilayah Palestina adalah Nabi Isa Alaihissalam, yang lahir di Baitul Lahm atau Betlehem, dekat Baitul Maqdis di Tepi Barat Palestina. Berikut adalah sejarah Nabi Isa.
Sejak kelahiran Nabi Isa, masyarakat Yahudi telah menunjukkan ketidaksenangan, bahkan mengolok-olok Sayyidah Maryam dan menuduhnya berbuat zina karena tidak diketahui siapa ayah dari Nabi Isa.
Namun, pada saat yang bersamaan, Allah ta’ala memberikan mukjizat kepada Nabi Isa sehingga bahkan ketika masih bayi, ia telah mampu berbicara dan membantah semua tuduhan dari orang-orang Yahudi tersebut.
Ketika Nabi Isa telah dewasa dan mulai menyebarkan ajaran tentang Tauhid, permusuhan dari orang-orang Yahudi semakin terlihat. Mereka memandang Isa, putra Maryam, sebagai seseorang yang tidak pantas menjadi nabi.
BACA JUGA : Konsep dan Makna Jihad dalam Pandangan Agama Islam
Mereka beranggapan bahwa seorang nabi seharusnya berasal dari kalangan mereka sendiri, dan tidak ingin Isa lebih dipuja oleh orang lain. Karena itulah, orang-orang Yahudi pada saat itu berusaha untuk membunuh Nabi Isa.
Mereka percaya bahwa mereka memiliki kemampuan untuk membunuh Nabi Isa Al Masih. Mereka merasa iri terhadap Nabi Isa, karena menurut pandangan mereka, Nabi Isa tidak pantas diangkat sebagai nabi. Mereka memandang rendah Isa karena pada masa itu, orang-orang yang dianggap mulia adalah mereka yang berasal dari golongan raja Yahudi yang berpusat di Damaskus.
Oleh karena itu, mereka melaporkan keberadaan Nabi Isa kepada raja di Damaskus, yang memiliki pengaruh besar dan menyebarkan ajaran tentang Tauhid di Palestina. Mereka menuduh bahwa Nabi Isa berencana membunuh sang raja dan menggulingkan kerajaan Damaskus, tuduhan yang ternyata berhasil menipu raja Damaskus.
Raja tersebut kemudian mengirim pasukan untuk menangkap dan membunuh Isa. Pasukan ini mengepung rumah Nabi Isa, di mana beliau sedang mengajarkan ajaran tentang Tauhid kepada para muridnya, yang dikenal sebagai kaum Hawariyun dan berjumlah dua belas orang.
BACA JUGA : Kisah Nabi Sulaiman dan Semut yang Berdoa Meminta Hujan