BANDUNG – Generasi Z atau Gen Z cenderung ogah untuk mengikuti politik praktis saat ini, karena beranggapan politik itu seperti Garpu yang dapat bermanfaat dan dapat digunakan untuk melukai.
Hal tersebut dikatakan oleh Marcell Siahaan, saat menjadi pembicara Forum Grup Disscusion (FGD) dari Mahasiswa Komunitas Peduli Politik UIN Sunan Gunung Djati, Kota Bandung, dengan tema “Antisipasi Politik Identitas Dan Pemanfaatan Rumah Ibadah Untuk Kegiatan Politik Praktis Dalam Pemilu 2024”, Kamis 18 Agustus 2023 lalu.
Musisi kondang yang saat ini mencoba peruntungan menjadi Calon Anggota DPRRI dari Partai moncong putih mengimbau kepada mahasiswa agar tidak antipati terhadap politik, karena apabila politik dapat digunakan dengan baik maka akan bermanfaat bagi seluruh masyarakat. Musisi yang saat ini menjadi Mualaf mengajak kepada mahasiswa untuk mulai membangun sebuah prespektif yang positif terhadap politik yang dapat dilakukan salah satunya dengan menjadi pemilih aktif.
Pihaknya mengajak para mahasiswa untuk tidak golput dan menggunakan hak pada pemilu 2024 nantinya. Seperti yang telah diketahui bahwa politik identitas telah merusak dan menghancurkan marwah politik. Identitas menjadi suatu hal yang tidak dipungkiri, namun apabila identitas tersebut digunakan oleh seseorang untuk berdebat atau berpolitik maka dapat dikatakan orang tersebut tidak cerdas.
Sehingga perlunya mengedepankan program daripada politik Identitas. Marcell Siahaan berharap bahwa Pemilu yang akan datang agar bisa berjalan adil, jujur, serta penuh integritas dan tanggung jawab. Perlu ada adanya refleksi kembali bahwa politik tidak selamanya membuat kegaduhan. Sehingga dalam berpolitik sudah semestinga mengajak bukan mengejek, merangkul bukan memukul.
MUI Jabar Sebut Pemilu Fardhu Kifayah
Sementara itu, pembicara lainnya, Prof. Dr. Rahmat Syafi’I, M.A., Ketua MUI Jawa Barat menyebut Pemilu Dalam agama Islam adalah memilih dimanadalam pemilu adalah sebuah kewajiban atau Fardhu Kifayah dan bukan merupakan hak. Pahalanya Fardhu Kifayah lebih tinggi daripada Fardhu Ain. Sebagai mahasiswa memiliki kewajiban Moral untuk memilih juga. Sebagai seorang mahasiswa juga memiliki kewajiban untuk mengetahui dinamika yang terjadi di masyarakat khususnya politik Identitas,