Peran Shigemo dalam alur cerita Jujutsu Kaisen sangat signifikan. Ia muncul dalam beberapa arc penting, seperti Acara Niat Baik SMA Jujutsu dan arc Insiden Shibuya, dan tindakan-tindakannya selama arc ini, bersama dengan kemampuannya yang unik, menjadikannya musuh yang tangguh bagi para protagonis.
Dalam pertempuran, Shigemo memiliki momen keunggulan, seperti mengalahkan Nobara dalam waktu singkat. Namun, ketika menghadapi penyihir kelas 1 seperti Kento Nanami, Shigemo dengan mudah dikalahkan, menunjukkan perbedaan besar dalam kemampuan mereka. Walaupun begitu, teknik kutukannya, “Keajaiban,” telah membantunya bertahan dalam situasi berbahaya, seperti pertemuan dengan Nanami.
Pada arc Insiden Shibuya, peran Shigemo semakin berkembang. Setelah pertarungan sengit Megumi Fushiguro dengan ayahnya yang telah bangkit, Shigemo melihat peluang dan menyerang Megumi dengan alat terkutuknya, “Pedang Tangan.” Meskipun Megumi mencoba memanggil shikigami kuat, Mahoraga Dewa Sila Divergen Pedang Delapan, Shigemo dengan cepat merasakan bahaya dan berusaha bertahan. Namun, situasi berubah ketika Sukuna turun tangan, dan pertarungan epik antara Sukuna dan Mahoraga pun terjadi. Akhirnya, Sukuna berhasil mengalahkan Mahoraga dengan menggunakan Domain Expansion: Malevolent Shrine miliknya.
Setelah situasinya tenang, Shigemo berusaha melarikan diri, tapi akhirnya ia terbelah menjadi dua oleh efek sisa dari Kuil Jahat Sukuna, menandai akhir tragis bagi perjalanan karakternya dalam seri Jujutsu Kaisen. Meskipun “Keajaiban” telah menyelamatkannya dari berbagai ancaman sebelumnya, Shigemo tak mampu menghadapi kekuatan dan ketidakpastian Sukuna yang akhirnya menyebabkan kematiannya.