BACA JUGA : Badan Pengawas Hak Asasi Manusia Klaim Israel Gunakan Amunisi Fosfor Putih
“Kami hidup dalam tekanan, kami tidak memeriksa barang-barang ini sebelumnya. Seperti yang anda lihat ini ancaman yang sangat besar bagi anak-anak, dalam perjalanan kami melihat orang terbakar dan terkena serangan udara, Alhamdullilah kami selamat dan tiba di selatan,” ujar Daloul.
Militer Israel belum memberikan tanggapan terkait permintaan komentar. Hamas mengimbau warga untuk tidak mengungsi karena jalanan dianggap tidak aman. Gerakan perjuangan Palestina itu mengklaim bahwa puluhan orang tewas dalam serangan terhadap mobil dan truk pengungsi pada Jumat lalu. Namun, pernyataan ini belum dapat diverifikasi secara independen.
Gaza, wilayah pesisir kecil di sebelah utara dan timur Israel serta barat daya Mesir, dihuni oleh sekitar 2,3 juta orang yang telah menghadapi blokade sejak Hamas menguasai wilayah tersebut pada tahun 2007.
Israel menyatakan bahwa mereka masih membuka dua jalan untuk memungkinkan warga melarikan diri. Namun, pengungsi Palestina yang melarikan diri melalui jalan tersebut mengklaim bahwa pengeboman Israel di wilayah timur sekitar jalan-jalan itu tidak pernah berhenti.
Menurut kementerian kesehatan dan media yang dikendalikan oleh Hamas, dua hari yang lalu, 70 orang Palestina tewas dan 200 lainnya terluka ketika pesawat-pesawat Israel membombardir beberapa kendaraan yang membawa pengungsi Gaza. Klaim ini juga belum dapat diverifikasi secara independen.