JABAR EKSPRES – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi, wilayah Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat akan memasuki musim hujan.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu mengatakan, dari pengamatan pihaknya bahwa musim hujan diprediksi terjadi pada dasarian 2 hingga dasarian 3 November 2023.
“Kalau puncak musim hujan di wilayah Bandung Raya, termasuk Kabupaten Bandung, diperkirakan akan terjadi pada Februari hingga Maret 2024, dengan sifat hujan normal sampai bawah normal,” kata Rahayu melalui seluler, Minggu (15/10).
Kendati demikian, dijelaskannya bahwa sampai sekarang ini proses analisa observasi data curah hujan untuk menentukan awal musim hujan masih berlangsung.
BACA JUGA: Imbas Kemarau Ekstrem El Nino, Harga Cabai di Bandung Masih Tinggi
“Musim hujan pada tahun ini akan bersifat normal dan di bawah normal dibandingkan kondisi klimatologisnya,” ucap Rahayu.
Selain kabar baik akan prediksi musim hujan, Rahayu atau akrab disapa Ayu itu menerangkan, supaya masyarakat pun memperhatikan serta siaga atas potensi bencana Hidrometeorologi, yang berlangsung pada musim hujan 2023/2024.
“Oleh karena itu wilayah Kabupaten Bandung, bahkan Bandung Raya juga berpotensi mengalami musim hujan yang jumlah hujannya lebih sedikit pada tahun 2023,” terangnya.
Ayu menambahkan, curah hujan akan meningkat pada musim hujan 2024 mendatang, terutama pada Februari dan Maret.
Diketahui, bencana hidrometeorologi dapat terjadi karena disebabkan oleh parameter meteorologi seperti curah hujan, kelembapan, temperatur, dan angin.
Adapun potensi yang bisa melanda masyarakat dalam bencana hidrometeorologi di antaranya yakni banjir, angin puting beliung, longsor, sambaran petir hingga pergeseran tanah.
Ayu mengungkapkan, potensi bencana tersebut juga bisa melanda sejumlah daerah, akibat faktor kondisi topografi wilayahnya.
BACA JUGA: Warga Ngeluh Soal Tumpukkan Sampah di Kabupaten Bandung: Padahal Tak Telat Bayar..
“Perlu diperhatikan, wilayah Bandung Raya berada di dalam Cekungan Bandung. Cekungan Bandung sendiri dikelilingi oleh banyak gunung-gunung dan bukit dengan elevasi mencapai lebih dari 2.000 meter di atas muka laut,” ungkapnya.
Ayu menilai, kondisi demikian menyebabkan wilayah Bandung Raya memiliki potensi bencana hidrometeorologi terkait topografi seperti tanah longsor.